Page 52 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 52
pekeke/a.ngan / Patombo-tombolen pakendi-kendiren I Pate-
ru-terungt.1n Nu mingke/a.ngan I Sungku-sungkuleni mbaya
nyaman / dungan / Tambe-tamberani wo kama-kamangen
ampit peke/a.wiren / Pakatu'an peke/a.wiren.
Artinya:
Allah yang di Surga / Tuhan yang Rahmani I Lapangkanlah
jalan hidup umatMu / Jadilah sandaran jadilah perisai hidup /
Berilah perlindungan jalan hidup kami / Kabulkanlah semua
keperluan kami I Anugerahkan dan berkati hingga berumur
lanjut I Bahagiakan di hari tua.
Nyanyian Kristen ini amat populer akhir abad ke-19
sampai di awal abad ke-20 terutama di daerah Tondano Mi-
nahasa. Apabila ditinjau lebih lanjut maka nyatalah bahwa
alam pikiran / kepercayaan lama di Mina~asa jelas mengalami
. perobahan besar dengan masuknya agama Kristen di sana.
b. Kepercayaan kepada kekuatan gaib.
Orang Minahasa percaya bahwa beberapa benda tertentu me-
miliki kekuatan gaib baik batu-batuan, tumbuh-tumbuhan,
air maupun angin dan sebagainya. Ada batu yang dianggap
dapat mengusir akibat buruk 'yang mungkin akan menimpa
seseorang, mengobati penyakit, kebal terhadap benda tajam,
dan lain-lain. Akar bahar untuk menolak bala penyakit, jeruk
untuk mengusir roh jahat daq. lain-lain.
c. Kepercayaan kepada kekuatan sakti
Air, beberapa jenis tumbuhan dan benda, apabila dibaca-
kan mantera-mantera tertentu, dapat menyembuhkan penya-
kit atau mencelakai orang lain.
d. Kepercayaan kepada tanda-tanda binatang
Beberapa binatang tertentu seperti ular, burung dan sebagai-
nya seringkali memberikan tanda-tanda, baik tanda yang baik
maupun alamat buruk bagi manusia. Ular hitam misalnya
memberikan tanda yang tidak baik. Burung hantu dapat
memberikan tanda baik maupun buruk. Cecak juga memberi-
kan tanda-tanda tertentu kepada manusia. Juga apabila hen-
dak membuka kebun ladang baru, mendirikan rumah, hen-
dak bepergian, merayakan perkawinan, pemilihan pemimpin
kelompok dan sebagainya, sering menunggu petunjuk bina-
tang.
43