Page 55 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 55

manusia  maka  diadakan  b<?berapa  upacara  tertentu  yaitu
                  untuk  mengobati  penyakit,  mengusir  roh  jahat  dan  mem-
                  buat  penangkal  bahaya.  Untuk  itu  sering  diadakan  upa-
                  cara  yang  disebut  upacara  mopo alati  atau  mohilihu.  Yang
                  menjadi  pemimpin  upacara-upacara  itu  disebut  talenga
                  atau  panggoba. Para- dukun  itu  memberikan  sajian-sajian
                  ~isertai  membaca  mantera-mantera  tertentu.  Panggoba
                  atau  talenga  juga  mempunyai  peranan  dalam  bidang  per-
                  tanian dan sebagainya.

             b.   Kepercayaan kepada kekuatan-kekuatan sakti.
                  Orang  Gorontalo  percaya  bahwa  ada  empat  unsur  di  alam
                  ini  yang  memiliki  kekuatan  sakti  yaitu  tanah,  air,  angin,
                  dan  api  atau huta,  taluhu,  dupoto  dan  tulu.  Ke  empat  un-
                  sur  itulah  yang  menjamin  kelangsungan  hidup  manusia
                  tapi  di  balik  itu  dapat  mendatangkan  pula  malapetaka.
             c.   Kepercayaan  kepada  kekuatan-kekuatan  gaib  (hulobalangi)
                  Orang  Gorontalo  percaya  bahwa  keris,  akar  bahar,  jeruk
                  besi  putih,  sejenis  kayu  tumontangita,  batu-batuan  ter-
                  tentu,  memiliki. kekuatan  gaib  tertentu  pula . . Umumnya
                  dianggap  memiliki  kekuatan  gaib  untult  menolak  mara-
                  bahaya,  penyakit  dan  sebagainya  yang  m~ngancam  kehi-
                  dupan  manusia  di  alam  ini. · Banyak  di  an tar•  benda-benda
                  itu  misalnya  :  akar  bahar,  batu-batuan,  ke~ dan  lain yang
                  senantiasa  dikenakan  di  badan  siang  rhaU:pun  malam  hari.
                  Menurut  catatan  sejarah,  agama  Islam  ·~asuk ke  Bolaang
             Mongondow  sejak  tahun  1660, di masa pemerintahan Raja  Lolo-
             da Mokoagow yang  bergelar  Datu  Binangkang.  Karena raja meru-
             pakan  pemeluk  pertama  maka  agama  ini  disebut  agama  in  datu
             atau  agama  raja.  Agama  Katolik  inasuk  kira-kira  sekitar  tahun
             1689 di mana raja pertania yang dianggap sebagai pemeluk agama
             ini  ialah  Raja  Jacobus  Manoppo  atau  Jacobus  I.  Di  wilayah
             Kerajaan  Bintauna,  agama  Katolik  dibawa  masuk  oleh  seorang
             paderi  asal  Ambon  bernama  Talhatu.  Agama  Kristen  Protestan
             baru  diizinkan  masuk  oleh  pemerintah  kolonial  sekitar  awal
             abad ke-20.
                  Walaupun  rakyat  Bolaang  Mongondow  dapat  dikatakan
             seluruhnya sudah dipengaruhi oleh aliran-aliran keagamaan namun
             dalam  beberapa  hal  mereka  masih  mempertahankan  tradisinya.
             Karena  itu  sampai  pada  akhir  abad  ke-19  bahkan  lebih  jauh


             46
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60