Page 53 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 53
• I
Di daerah Sangir Talaud, pada akhir abad. ke-19 masih ada
kepercayaan rakyat terhadap animisme ·yaitu kepercayaan terhadap
kekuatan gaib yang biasanya bersemayam di hutan-hutan sehing-
ga terdapatlah tempat-tempat penyembahan pada tiap-tiap daerah
kerajaan misalnya Kerajaan Manganitu di Kumui, Kerajaan Ta-
bukan di Toadusura dan lain-lain. Pada tempat-tempat itu bia-
sanya terdapat batu-batu besar atau kuburan para pahlawan
(orang-orang pemberani) yang dipandang mempunyai kekuat-
an gaib.~ l)
Di bidang keagamaan pada waktu itu (bahkan jauh sebe-
lumnya) sudah masuk juga agama-agama yaitu mula-mula agama
Islam (± abad 15) kemudian agama Kristen Katolik (± abad 16)
dan agama Kristen Protestan (± abad 17). 5 2 Namun agama-agama
ini khususnya aga.nia Kristen (baik Katolik maupun Protestan)
belum begitu meresap karena pemimpin-pemimpinnya terutama
Zandeling-zandeling mula-mula hanya berkunjung sewaktu-waktu
saja, baik dari Ambon maupun dari Manado. 5 3 )
Nanti pada tahun 1857 dikirimlah Zendeling-zendeling
ke daerah Sangir Talaud yani terkenal sebagai empat pendeta
tukang (karena mereka dipersiapkan di Negeri Belanda sebagai
pendeta dan tukang, walaupun mereka sendiri berasal dari Jer-
man). Selanjutnya mereka mulai menetap di daerah ini dan ber-
mukim masing-masing:
a. . Ernst Tronget Steller di Manganitu;
b. Frederik Kelling di Tagulandang;
c. Carl W.L.M. Schroder di Tabukan; dan
d. Grohe di Siau. 5 4 )
Di daerah Gorontalo pada akhir abad 19 boleh dikatakan
penduduk 100% telah beragama Islam. Agama ini sudah dianut
sejak tahun 1563 dan di tahun 1566 agama ini diresmikan se-
bagai agama kerajaan. 55 > Tokoh yang mula-mula mengembang-
51) Wawancara dengan H.E. Yuda, 23-9-1978.
52) P3KD Sulawesi Utara, op cit., hal. 86. 89.
53) Ibid., hal. 88;Wawancara dengan H.E. Yuda, 28-9-1978.
54) P3KD Sulawesi Utara, op. cit., hal. 155-158.
SS) H.M ~aula, Se/arah Ringkas Masuknya Agama Islam di Sulaweli Utara de-
ngan perkembangan dalam Ikatan Kebudayaan dan Hukum adat Daerah ter-
utama Minahasa(l525-1977), Yayasan Manguni Rondor, Manado, 1977.
44