Page 91 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 91

,.



             kandas di tengah jalan.   ,
                  Selain  para  tokoh  kegerajaan  di  atas,  ada pula tokoh-tokoh
             kepamongprajaan yang turut aktif terutama dalam  menentang ke-
             bijaksanaan  politik  pemerintah  Kolonial  khususnya  di  Minahasa.
             Dapat  disebutkan  antara  lain  bekas  Kepala  Distrik  Sonder A.L.
             Wawonmtu  yang  pemah  memperoleh  tanda jasa dari pemerintah
             Kolonial  sehingga  lebih  dikenal  dengan  gelar Mayor Bin tang.  Be-
             berapa  Kepala Distrik (Hukum  Besar)  di Minahasa di bawah pim-
             pinan  A.L.  Waworuntu  ini  menuntut  dihapuskannya  peraturan-
             peraturan  yang  sangat  menekan  rakyat.  Keluhan-keluhan mereka
             disampaikan kepada Parlemen Belanda,  menyebabkan ada seorang
             anggota parlemen itu yang datang ke Minahasa untuk melihat dari
             dekat  keadaan  yang  sebenamya.  Yang  menyokong  perjuangan
             A.L.  Waworuntu itu antara lain ialah K~pala Distrik Sonder Wawo-
             runtu  (adik  A.L.  Waworuntu),  dan Kepala Distrik Tondano-Tou-
             liang Mayor E.A. Gerungan.
                  Selanjutnya  A.L.  Waworuntu  mulai  memperdengarkan  pan-
             dangan-pandangannya tentang kemungkinan Minahasa berdiri sen-
             diri  lepas  dari  pemerintahan Kolonial.  Ini dapat dianggap  sebagai
             pandangan  yang  radikal  ditinjau  dari  kenyataan  amat  kokohnya
             cengkeraman kuku  kolonialisme  di  Indonesia.  Pandangan dan per-
             juangannya  di  tahun  1900 itu  tidak ada yang berhasil  antara lain
             karena  tidak dilakukan melalui saluran-saluran organisasi.  Sebagai
             salah seorang cendekiawan Minahasa maka ia merupakan anggota-
             Minahasa yang pertama di  Dewan  Rakyat (Volksraad) yang diang-
             kat pemerintah.  108 )
                  Mengenai  kegiatan  masyarakat yang relevan  dengan ataupun
             yang merupakan em brio dari proses zaman kebangkitan nasional di
             daerah Sangir Talaud,  dapat dibedakan dalam dua faktor. Pertama
             yaitu  faktor dalam negeri ataupun yang berasal dari daerah itu sen-
             diri.  Kedua  ialah  faktor  luar  negeri  ataupun  dari  luar daerah itu
             sendiri.
                  Mengenai  faktor  yang  pertama,  di  atas  sudah  dikemukakan
             bahwa sampai pada masa ini (bahkan jauh sebelumnya) di  daerah
             Sangir Talaud  terdapat enam  kerajaan yaitu: Kerajaan Talaud, Ta-
             bukan,  Kendahe-Tahuna,  Manganitu,  Siau,  dan  Tagulandang.
             (lihat  halaman 67).  Kerajaan-kerajaan ini walaupun kemudian da-
             pat  dikuasai  dan  dijajah  oleh  Belanda  untuk  menindas  rakyat

             108)  P3KD Sulawesi Utara,  op.cit.,  halaman 203.

             82
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96