Page 95 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 95
,
nyusun · dua program perjuangan. Pertama yaitu program aksi
mempersatukan semua golongan penduduk foar Jawa untuk me-
nentang politUc penjajahan. Program kedua ialah program anti pe-
merasan terhadap rakyat. Pimpinan pusat juga rnelihat, bahwa SI
cabang Manado sudah mulai kurang b'ersemangat untuk memper-
juangan kepentingan organisasi dan rakyat setempat. 116 ) Oleh
karena itu SI mengadakan Kongres SI se-Sulawest di Manado tahun
1923.
SI Cabang Bolaang Mongondow mengutus dua anggotanya ke
Kongres se-Sulawesi 1923 di Manado itu. Mereka ialah Adampe
Dolot dan P. Imb~. Kongres itu antara lain memutuskan agar se-
mua cabang/ranting mengintensifkan pendidikan dan perekono-
mian. Program pendidikan untuk menyiapkan tenaga-tenaga ter-
didik di masa depan bagi kepentingan organisasi dan rakyat se-
dangkan program perekonomian untuk mengusahakan adanya du-
kungan biaya bagi organisasi maupun untuk kesejahteraan anggota
bahkan seluruh masyarakat. Sepulangnya menghadiri Kongres, ma-
ka Adampe Dolot sebagai Ketua Cabang dan Husen Raupu sebagai
Komisaris, mengirim surat meminta izin kepada Controleur agar
SI diperbolehkan mendirikan 'sekolah rendah dua kelas untuk
anak-anak Bolaang Mongondow. 117 ) Pennohonan itu ditolak oleh
Kontrolur dengan alasan bahwa izin mendirikan persekolahan
sudah lebih dahulu diberikan kepada lending. 118 ) Nyata · bahwa
penolakan itu bertentangan dengan politik etika di bidang pendi-
dikan rakyat yang menghendaki diadakannya pendidikan yang
merata bagi rakyat Indonesia.
Untuk sementara program pendidikan gagal dan karena itu
mereka mengusahakan program perekonomian khususnya program
petanian untuk mempersiapkan dana organisasi. Karena menurut
hukum adat yang disebut totabuan, tanah adalah milikraja, maka
mereka meminta bantuan raja untuk memberikan sebidang tanah
untuk usaha penanaman kopi. Raja Datu Comelis Manoppo dan
Jogugu A.P. Mokoginta dari Kerajaan Bolaang Mongondow berke-
nan membantu SI dengan memberikan sebidarig tanah luasnya kira
kira sepuluh hektar di daerah Lunguyon/Ulu Ongkad. Usaha per-
tanian SI itu dimulai tahun 1924 dan kopi mulai berbuah tahun
116) A.K. Pringgodigdo, SH, op.cit, halalilan 35.
117) Wawancara dengan Huaen Raupu, 24-9-1978.
118) Wawancara dengan Samin lmban. 25-9-1978.
86