Page 97 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 97
Sukinnan, Sumarjo Surjopranoto, Moh. Subari, Saldan Martosis-
wojo, Masugut, Sukardi, clan lain-lain. Di kemudian hari ditambah
beberapa tenaga antara lain yaitu Harsono Tjokroaminoto (anak
H.O:S. Tjokroaminoto sendiri) dan Muhamad Djazuli Kartawi-
122
nata. ) Guru-guru dari pusat semuanya berjumlah tujuh belas
orang ditambah yang berasal dari daerah Sulawesi Utara antara lain
Manado: Ali Bachmid, dari Gorontalo: Usman Hadju, dan dari Sa-
ngir Talaud: · Moh. Tahir. Ada juga beberapa orang guru asal BO"
laang Mongondow antara lain Johan Damopolii dan Habo Am-
parodo. 123 )
Murid yang diterima tahun 1926 untuk pertama kalinya itu
berjumlah ratusan orang anak. Pimpinan partai bersama-sama ang-
gota dan para guru yang ada bekerja keras up.tuk dapat menyedia-
kan gedung yang dapat menampung hasrat belajar an~-anak Mo-
linow yang ingin bersekolah di situ. Selanjutnya untuk memper-
siapkan tenaga-tenaga guru asal Bolaang Mongondow yang cakap,
pada tahun 1926 dikirimlah beberapa pemuda untuk belajar di
Sekolah Guru milik SI di Y ogyakarta. Mereka yang dikirim
berjumlah dua orang yaitu Haruna Dolot dan Zakaria Imban. Ha-
runa Dolot meninggal dan sebagai gantinya dikirim Jahja Moko-
bombang yang juga meninggal di sana. Hanya Zakar.fa lmban yang ·
menyelesaikan studinya dan kembali tahun 1931. 124 ) .
Munculnya organisasi politik di daerah Gorontalo ada hubu-
ngannya dengan kegiatan politik di Pulau Jawa. Sebagaimana di-
ketahui, kota Gorontalo memiliki pelabuhan yang sering disingga-
hi kapal-kapal sehingga dengan lancarnya perhubungan itu menye-
babkan lancarnya pula arus berita peristiwa yang terjadi di tempat-
tepat lain khususnya di Jawa. Dengan diilhami berdirinya orga-
nisasi Budi Utomo tahun 1908 maka beberapa orang Gorontalo
yang baru kembali dari Jawa mendirikan organisasi Sinar. Budi
tahun 1912.
Organisasi Sinar Budi ini bergerak di lapangan sosial dengan
berusaha memperbaiki kehidupan dan penghidupan dari masya-
rakat. Sinar Budi bertujuan untuk:
a. Memperjuangkan persamaan hak dengan bangsa-bangsa lain;
122) Wawancara dengan Muhammad Djazuli Kartawinata, 23-10-1978; Rusen Raupu,
24-9-1978; Samin lmban, 25-9-1978.
123) Wawancara denga.nHusenRaupu, 24-9-1978 dan denganSarnin lmban, 25-9-1978.
124) Wawancara dengan HusenRaupu, 24-9-1978 dan Sarnin lmban 25-9-1978.
88