Page 98 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 98

b.   Dalam  pergaulan  diusahakan  harus  lancar berbahasa Melayu
                  (Bahasa Indonesia);
              c.   Mengusahakan mendirikan perkumpulan Loria yaitu perkum-
                   pulan  uang  sebagai tempat mendidik cara-cara berorganisasi;
              d.   Demikian juga dalam  cara berpakaian, cara bergaul dan kesu-
                   silaan.   125 )
                   Melalui usaha-usaha yang dijalankannya maka rakyat Goron-
              talo menemukan kembali martabatnya sebagai manusia yang sede-
              rajat  dengan bangsa-bangsa lain.  Dengan kata lain Sinar Budi ber-
              usaha  memodemisasikan  kehidupan  masyarakat  Gorontalo.   126 )
                   Berkat usaha-usahanya  itu  maka  dalam  waktu  yang  singkat
              Sinar  Budi  mendapat  tempat  di  hati  rakyat sehingga anggotanya
              sudah  mencapai  ribuan  orang.  Pesatnya  kemajuan  yang  dicapai
              oleh · Sinar Budi ini menimbulkan kegelisahan di kalangan ptkerin-
              tah  Kolonial  yang membangkitkan  rasa  curiga  pemerintah  Kolo-
              nial.  Dengan satu dan lain cara pemerintah Kolonia! mendekati pa-
              ra pemimpin Sinar Budi yang kebanyakan terdiri dari tokoh-tokoh
              kaum  bangsawan setempat dengan maksud agar mereka menghen-
              tikan  kegiatan-kegiatannya.  Namun  terdorong oleh kesadaran na-
              sional  yang  tinggi  untuk memperbaiki  nasib  rakyat,  pendekatan
              pemerintah  Kolonial  itu  gagal.  Malahan  mulai  berdirinya  organi-
              sasi  Sinar  Budi  ini mulai pulalah rakyat Gorontalo mengenal  dan
              mengerti cara-cara berorganisasi dan berkumpul.  127 )
                   Pada tahun  1916  H.O.S.  Tjokroaminoto selaku pemimpin SI
              datang ke'Gorontalo bersama-sama  dengan Mohamad Djafar, yang
              kebetulan  baru  kembali  dari  Yogya  untuk  mengobati  matanya
              yang  sakit  di  sana.  Ia mengadakan  rapat  dengan  maksud  untuk
              membentuk cabang SI  di Gorontalo.  Rapat diadakan  di kampung
              Ipilo (di kota Gorontalo) yaitu  di  rumahnya Kadli Husin Pou. Be-
              gitu  banyaknya  pengunjung waktu itu menyebabkan rumah tem-
              pat  rapat  itu  roboh  akibat  orang yang berdesak-desak di  atas ru-
              mah.  Rapat  SI  yang  dipimpin  Tjokroaminoto  waktu itu berhasil
              membentuk  pimpinan  yaitu  Bouti  pakaja  sebagai  Ketua  dengan
              gelar Ti Presiden,  dibantu  dua orang lainnya yaitu Bahu Panigoro
              (Kepala  Kampung Molosipat  B)  dan Zakaria Saleh Lama (Kepala

              125)  Brosur "Peringatan 35  Tahun Peristiwa Patriotisme 23 Januari 1942 di Gorontalo
                   dan Dua Tahun Yayasan 23 Januari 194~'· Jakarta, 1977.
              126)  Wawancara dengan Nani Wartabone,  10  0-1978.
              127)  Wawancara dengan Ali Umar,  2-10.197  .


                                                                          89
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103