Page 103 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 103
d. Sikap dan segala sepak-terjangnya bersifat memajukan dan
meningkatkan derajat bangsa serta merintis persatuan dan ke-
merdekaan Indonesia, sikap dan tindakannya itu mempunyai
sifat suri-tauladan bagi seluruh rakyat Indonesia;
e. Sikap dan sepak-terjangnya dari awal sampai akhir menunjuk-
kan garis lurus yang konsekwen (tidak pernah menyimpang)
dari cita-cita perjuangannya, yakni untuk kemajuan kemulia-
an persatuan serta kemerdekaan nusa dan bangsa. 132 )
·Kriteria bagi para pejuang kemerdekaan nasional di atas me-
nambahkan juga bahwa yang dapat diangkat sebagai pahlawan ter-
sebut di atas ialah seorang yang sangat berjasa kepada nusa dan
bang.5a Indonesia karena dengan hasil karyanya atau hasil pemikir-
annya mempengaruhi banyak orang sehingga orang-orang itu ber-
gerak dalam rangka mencapai persatuan dan kemerdekaan Indone-
sia.
Selain perkumpulan wanita PIKAT, ada juga organisasi wani-
ta yang bergerak di lapangan politik. Organisasi tersebut bernama
Putri Seti.a didirikan pada tahun 1927 dan diketuai oleh Ny. S.K,
Pandean. Sekarang ini Ny. S.K. Pandean diakui sebagai Veteran
Perintis Kemerdekaan oleh pemerintah. Indonesia. Ia adalah putri
dari N.B. Pandean seorang bekas Inlands Leerar yang turut mendi-
rikan KGPM tahun 1933 sebagai suatu gereja yang lepas dari gereja
pemerintah Indische Kerk. Sekitar tahun 1971 menjabat sebagai
Ketua Umum Pucuk Pimpinan KGPM di Minahasa. 133 )
Banyak wanita Minahasa yang telah menempuh tingkat pen-
didikan tinggi jauh sebelum hal serupa dicapai oleh wanita Indone-
sia dari daerah-daerah lainnya. Di antaranya antara lain tercatat
nama Nona Marie Thomas yang lulus di STOVIA Jakarta tahun
1922 merupakan wanita Indonesia pertama yang mendapat gelar
Indische Arts (Dokter Hindia). 134 ) Nona Dokter Marie Thomas
dan rekannya Nona Dokter Anna Warouw pernah diasuh oleh
PIKAT. Dokter-dokter lainnya ialah Nona E.E.M. Lumentut lulu-
san Fakultas Kedokteran Universitas Amsterdam sekitar tahun
1930, dokter Nona A. Sakul lulusan dari NIAS Surabaya tahun
1937, dokter Nona J. Gerunganjuga lulusan NIAS Surabaya tahun
132) Ibid., halaman 3 dan 4
133) E.W. Parenglcuan BA, op.cit, halaman 20.
94