Page 104 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 104

1937,  dr.  Nona  R.V.F.  Kaunang NIAS  Surabaya 1938, dr.  Nona
              Tjia Tjae Giok  135 )  NIAS  Surabaya 1940, kelahiran Manado tahun
              1913 .
                  . Wanita Minahasa  lainnya ialah antara lain Marie Doodoh se-
              bagai  wanita  Indonesia yang pertama memegang ija'Zah Europees- ·
              che Hoofd Acte.  Nona A.M.  Waworuntu tahun 1917 wanita Indo-
              nesia  yang  pertal)la  memegang  ijazah baha8a Perancis bagi orang-
              orang  asing.  Kemudian antara  1950  1.951  sebagai Walikota Mana-
              do, Walikota wanita Indonesia yang pertama. Sekarang sebagai do-
              sen  bahasa Perancis pada IKIP Negeri dan Universitas Sam Ratula-
              ngi Manado. Para guru  wanita yang berijazah Hoofd Acte lainnya
              antara lain ialah H.A.  Kaligis,  Manin Sumayku, G.L.  Kandou  Fie-
              tje Richter dan Nona E.C.C. Winter.   136 )
                   Di  daerah  Sangir  Talaud,  kumpulan-kumpµlan  wanita  yang
              sudah  mulai  berbentuk  organisasi  antara  lain  dapat  disebutkan
              Kumpulan  Wanita  Maria  Martha  di  Tahuna.  Kegiatan  kumpulan
              ini  hanya  terbatas  pada  soal-soal  sosial.  Keanggotaannya khusus
              untuk kaum  wanita  sesuai  nama  Maria-Martha  dan terutama ter-
              tuju  kepada  kegiatan-kegiatan keagamaan seperti pelayanan roha-
              ni, kebaktian dan sebagainya.  137)
                   Di  daerah Gorontalo, kegiatan kaum wanita tidak pemah ter-
              dengar sampai saatnya Serikat Islam masuk ke sana tahun 1920-an:
              Ketika  pengurus  cabang  SI  Bolaang  Mongondow  dapat dibentuk
              maka  dilengkapi  dengan  seksi wanita yang dinamakan Onder De-
              partemen Pengerahan Wanita.  Ketua Majelis itu ialah Hatidah Mo-
              kobombang istri dari Komisaris Husen Raupu. Hatidah Mokobom-
              bang  dibantu  oleh  Jamila  Dolot  dan  Aida  Mustafa   138 )  Serikat
              Islam  di Bolaang Mongondow waktu itu sudah memiliki tiga puluh
              satu ranting yang tersebar di seluruh daerah.  Kesemua ranting itu
              dikunjungi  oleh  Hatidah  Mokobombang  dan  para  pembantunya
              untuk  menyebarluaskan  Pengaruh  SI,  mengadakan  usaha-usaha
                                                              13
              pemberantasan buta huruf serta kerajinan wanita.  9)  Ia  mengan-
              jur-anjurkan  kepada  kaum  wanita  untuk  turut  berpartisipasi  de-
              ngan  kaum  lelaki  memperjuangkan  cita-cita  melawan  Kolonial


              135)  Ibid, halaman 32-35.
              136)  ?
              137)  Ibid,  halaman 68, 69, 76.
              138)  Wawancara dengan Husen Raupu, 24-9-1978.
              139)  Wawancara dengan M.D. Kartawinata, 2-10-1978.


                                                                         95
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109