Page 106 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 106

,.




            Kaidipang Sarnpcrl ke Buol (1610-1677).  143 )
                 Ketika Belanda masuk ke.SulaweSi Utara, agama Katolik dan
            Islam  terdesak  dengae.  pengaruh  penyebaran  agama Kristen yang
            disebarkan  oleh  pendeta-pendetanya.  Para  pendeta yang terkenal
            di  Sangir  Talaud  antara lain Ds.  Fransiscus. Dronosius, Ds.  Huise-.
            man,  Ds.  Montanus,  Ds.  Paregrinus,  Ds.  Cornelis  de  Leeuw,  Ds.
            Valentijn dan Ds.  Br:ons yaitu antara tahun 1674-1705. Di Minaha-
            sa  antara  antara  lain  Ds.  Montanus,  Ds.  Werndly,  Ds.  J.Kam  (di-
            beri gelar Rasul Maluku),  Ds.  D.  ~uller, Ds. L.  Lammers, Ds .. Hel-
            lendoorn, Ds.  ).G.F. Riedel, Ds. Schwarz, Ds. Hermann yaitu anta-
            ra  tahun  1675 sampai  1875.   144 )  Beberapa pendeta pernah menin-
            jau keadaan di Bolaang ~ongondow antara lain Ds.  W~en d~ Ds.
            J.A.T.  Schwarz antara tahun  1866 dan  1875, tetapi mereka tidak
            diizinkan  oleh  pemerintah  Belanda  untuk  mengabarkan  Injil  di
            sana.   145 )  Sekarang ini daerah Minahasa dan Sangir Talaud mayori-
            tas  penduduknya  beragama  Kristen; Gorontalo, dan Bolaang Mo-
            ngondow  mayoritas  dari jumlah  penduduk  kedua daerah itu me-
            meluk agama Islam.
                 Uraian tentang perkembangan agama Islam  di  daerah Goron-
            talo  di  depan  menyebutkan  nama  Raja  Hunggiludaa  I  yang me--
            ngembangkan  agama Islam  sepulangnya dari kunjungan ke Terna-
            te.  Sumber lainnya menyebutkan bahwa agama Islam sudah di$ui
            sebagai  agama  kerajaan  oleh  Raja  Matolodula  pada  ab~d .XVI
            (kira-kira tahun  1566). Mulai saat itu orang Gorontalo sudah me-
            rasa  dirinya seba,gai seorang Islam dan menganut agama itu dengan
            kuat.  Kemudian  di abad XVII barulah agama ini berkembang de-
            ngan  pesat  pada  masa  pemerintahan  Raja  Eyato  yang  bergelar
            Tato  Selongi.   146 )  Pada  masa  itu  daerah  Gorontalo  terdiri  dari
            enam kerajaan yaitu Kerajaan Gorontalo, Limboto, Bone-Suwawa,
            Bolango,  Atinggola dan Boalemo, yang dikuatkan pula dengan bes-
            lit Gubernur  J.enderal  Hindia  Belanda Nomor.41Tanggal12 De-
            sember  l 8S9  tentang adat-istiadat Gorontalo,   147 )  karenanya ten-

             143)  P3KD  Sulawesi Utara,  op.cit.,  halaman' 87~8;. lihat bagian Dokumentasi.Penera-
                 ngan  Kantor  Waligereja  Indonesia,  Se/arah  Gereja  Katollk  lndonena,  Jilid  I,
                 Jaka:rti, 1974.   '
             144)  P3KD  Sulawesi  Utara,  op.cit.,  halarnan  88,  89;  lihat  Dr.  Th.  Muller  K!Uger,
                · op.cit., halarnan 93-95.                       ·
             145)  W.  Dunnebier,  op.cit.,  halaman  I;  lihat  Gereja  Masehi  Injili Bolaang Mongon-
                 dow, op.cit., halaman 1.                            ·
             146)  Panitia Seminar Adat Daerah Gorontalo, op.dt, halaman 33.
            147)  Ibid, halaman 34-35 .•

                                                                        97
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111