Page 86 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 86

~-~ ·-----




            miliki  sekolah.  Dengan demikian atas pennintaan para pejabat pe-
            merintah  serta  pejabat  kerajaan,  dan  bertepatan  pula dengan pe-
            laksanaan  politik  etika,  maka dikirirnlah  seorang Pendeta ke dae-
            rah Bolaang Mongondow untuk mempelajari situasL  95 )
                 Sebenarnya sesuai politik etika, pemerintah Belandalah yang
            sewajarnya  menyelenggarakan  pendidikan  bagi  rakyat  Indonesia
            khususnya  di  daerah  Bolaang  Mongondow.  Tetapi  nyata  di  sini
            ketidak  sanggupan  pemerintah  Kolonial  untuk  melaksanakannya
            sendiri  sehingga  mempergunakan  tangan  Zending  untuk  melak-
            sanakannya.  Untunglah  program  Zending  tidak  hanya  terbatas
            dalam  bidang  keagamaan  saja  melainkan  terutama  juga  bidang
            pendidikan dan kesehatan masyarakat. Dengan demikian penninta-
            an  pemerintah  untuk menangani  pendidikan  rakyat Bolaang Mo-
            ngondow disambut dengan  tangan terbuka dan dilaksanakan  Zen-
            ding  sejalan  dengan  penyiaran  agama  yaitu  mulai  tahun  1905,
            pada  tahun  mana  Pendeta  W.  Dunnebier  bertugas  di  daerah  Bo-
            laang Mongondow.
                 Setahun  kemudian  ( 1906)  didatangkanlah  tiga  puluh  orang
            guru  oleh  Zending dari Minahasa untuk mulai membuka perseko-
            lahan  di  daerah Bolaang Mongondow.   96 )  Dalam tahun itu mereka
            serentak  mendirikan sekolah-sekolah di empat  belas tempat yaitu
            di  Nanasi,  Poopo  Nonapan,  Manri  Lama,  Kotobangon,  Moyag,
            Pontodon,  Pasi,  Poopo  Mongondow,  Otam,  Motoboi  Besar,  Po-
            bundayan,  Kopandakan,  Poyowa  Kecil,  dan  di  Mongkonai.   97 )
            Semua  tern pat  itu  terletak  dalam  wilayah  Kerajaan  Bolaang. Mo-
            ngondow. z;ending sesuai kemampuannya dalam bidang pembiaya-
            an,  belum  dapat  mendirikan  sekolah-sekolah  di  empat  kerajaan
            lainnya yaitu  di  Kerajaan Bintauna,  Bolang Uki,  Kaidipang dan di
            Bolaang  !tang.   98 )  Lima  tahun  kemudian  (1911)  Zending men-
            dirikan  HIS  di  Kotamobagu  dimulai  dengan  dua puluh enam  mu-
            rid yang gedung sekolahnya disum bangkan Raja Datu Cornelis Ma-
            noppo.  99 )
            95)   Gereja  Masehi  Injili  Bolaang  Mongondow,  PandllnfPn  beberapa  waJctu  let:f!l'O
                 chronologies  dari  Se/tlfah  Gere/a  di  Bolaang Mongondow,  Kotamobagu,  1967
                 (?), halaman l  lihat W.  Dunnebier, op.cit., halaman I dan V.
            96)   Wawancara  dengan  Marthin  Jacobus Manoppo  dan  Suit Abraham Sugeha, 23-9-
                 1978; dan dengan Arie Hasan Gobol, 25-9-1978; lihat Gereja Maselli lnjili Bolaang
                · Mongondow, op.cit., halaman 1.
            97)   W. Dunnebier, op.dt., halaman II
            98)   M. van IUUjn, op.dt., halaman 11.
            99)   W. Dunnebier, op. dt., halaman II dan III.


                                                                        77
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91