Page 83 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 83

hun  1934  diperkirakan  berjumlah seratus tujuh puluh buah yang
              khusus  diasuh oleh Zending saja.  ~ Bahkan ada yang menyebut-
              kan jumlah yang lebih besar lagi yaitu seratus delapan puluh empat
              bu,ah  pada  tahun  1918. Sekolah-sekolah yang diasuh · Zending itu
              adalah  Sekolah  Rakyat  tiga  kelas,  sama dengan yang diasuh Misi
              Katolik  yang  jumlahnya  tiga  puluh  satu  buah  di  tahun  1918
              itu.  Sekolah  setingkat  Sekolah  Rendah  yang  diasuh  pemerintah
              terdiri  dari  Sekolah  Distrik  sebanyak  dua  puluh  tiga  buah  dan
              Sekolah  Gubernemen  sebanyak  tiga  puluh  delapan  buah.  Semua
              sekolah itu adalah Sekolah  Rendah berbahasa Melayu (Indonesia).
              Selain  itu  ada juga  sekolah  yang berbahasa Belanda yakni antara
              lain Europesche Lagere School (ELS) enam tahun di Manado, Ton-
              dano  dan  Amurang;  Hollandsch  Inlandsche  School  (HIS)  tujuh
              tahun  di  Manado  (1901) dan  di  Tondano, Langowan, Airmadidi,
              Amurang  ( 1911 ),  yang  diperluas  lagi  ol~h Zen ding  dan  Misi  di
              Manado, Tomohon dan Sonder. ~
                   Selesai mengikuti pendidikan tingkat Sekolah Dasar itu maka
              secara  selektif anak-anak dapat melanjutkan sekolahnya ke  Hoof-
              denschool  di  Tondano.  Sekolah  ini  didirikan  pada  tahun  1865,
              ditutuptahun  1872, dibuka  lagi  tahun  1878  lalu  sama  sekali  di-
              tutup pada tahun 1914. Sebagai gantinya dibukalah sekolah lanju-
              tan lain yaitu MULO  di Tondano oleh Pemerintah Kolonial. Pada
              tahun  1921  Zending  dan  Misi  mengikuti jejak  pemerintah  men-
              dirikan  MULO  yaitu  masing-masing  di Tomohon dan  di Manado.
              Di  samping itu  masih  terdapat  lagi sekolah yang didirikan peme-
              rintah  yaitu  Sekolah  Guru  untuk mendidik  tenaga  guru  bagi Se-
              kolah  Dasar  pemerintah  yang  ada  di Minahasa.  Sekolah Guru ini
              mula-mula  didirikan  di  Manado  lalu  dipindahkan  ke  Tondano.
              Zending  dan  Misi  juga  tuiut  berusaha mendirikan  sekolah  guru;
              Zending mendirikannya di Tomohon dan Misi  di Woloan lalu pin-
              dah pula ke Tomohon.
                   Para  petugas  Zending  itu  pada  kenyataannya  sejak  mereka
              ditempatkan  selain  sebagai  penyiar  agama Kristen Protestan, me-
              rangkap  pula  sebagai  guru, tukang bahkan dalam  hal-hal  tertentu
              sebagai  penolong  orang  sakit.  Penganut  agama ·Kristen  Protestan
              sampai akhir abad XIX hampir mencapai seratus ribu  orang, yang


              89)   Dr. Th. Muller Kruger, op. cit.,  halaman 102.
              90)   P3KD Sulawesi Utara, op.cit.,  204-205.

              74
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88