Page 80 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 80

'   I


                               I
             membantunya -tanpa  bayaran misalnya untuk mengerjakan sawah
             ladang  miliknya.  Pengerahan  tenaga  bantuan  secara  cuma-cuma
             ini disebut sawarig pinontol.
                  Penugasan  dan  penempatan  Controleur  serta  pembentukan
             Onderafdeeltng  di  Minahasa  dilakukan  sejalan  dengan  politik
             kolonial untuk memperoleh hasil-hasil perkebunan. Untuk maksud
             itu maka Minahasa dibagi  dalam  lima  Onderafdeeling yang dipim-
             pm  oleh  seorang Controleur,  yaitu  di  Manado,  Tondano,  Kema,
             Amurang,  dan Belang. Karena dihapuskannya kewajiban menanam
             kopi maka jumlah Onderafdeeling dikurangi dari lima menjadi tiga
             yaitu  Onderafdeeling  Manado,  Tondano,  dan  Amurang. Sejak ta-
             hun  1911  Onderafdeeling Mana do ditingkatkan menjadi Afdeeling
             yang dikepalai oleh seorang Asisten  Residen Belanda. Asisten Re-
             siden  Manado  ini  wilayahnya meliputi  seluruh  Minahasa  dan de-
             ngan sendirinya mengepalai para Controleur yang ada.
                  Di  daerah  Minahasa,  para  Kepala Distrik atau Hukum  Besar
             dikepalai  oleh  Controleur.  Keadaan  ini  beru bah  di  tahun  1926   '   '
             pada  tahtin  mana  diadakan  penghapusan  Onderafdeeling itu.  De-
             ngan demikian oleh hapusnya jabatan Controleur maka mulai saat
             itu  para  Hukum  Besar langsung di bawah pimpinan Asisten Resi-
             den  yang  berkedudukkan  di  Manado.  Keadaan  tersebut  berlang-
                                                    83
             sung terus sampai saat masuknya Jepang.  )
                  Dalam  rangka pelaksanaan politik desentralisasi maka di dae-
             rah  Minahasa  dibentuk  dewan-dewan  lokal  (locare  raden)  oleh
             Pemerintah  Kolonial.  Dewan-dewan  tersebut  dibentuk  masing-
             masing  di  Mana do  dan  Minahasa,  yakni  pada  tahun  1919.  Pada
             tahun itu di Manado dibentuk dewan kota yang disebut Gemente-
             raad  dan  Minahasa  dibentuk Minahasaraad.  Dewan  Minahasa  se-
             banyak tiga puluh enam anggotanya pribumi, empat anggota orang
             Eropah dan satu Timur Asing. Pada hakekatnya mereka tidak men-     I   •
             jadi  anggota  karena  hasil  pemilihan  melainkan  diangkat,  sebab
             peraturan pembentukannya tidak dengan  tegas menyebutkan bah-
             wa  para anggota harus diangkat melalui pemilihan melainkan me-
             lalui  penunjukan/pengangkatan  saja.  Mengenai syarat-syarat pem-
             bentukan dewan dan soal  keanggotaan  dapat dilihat dalam Staats-
             blad 1919 Nomor 65.
                  Berdasarkan  peraturan  itu  pula  dibentuklah  Gementeraad
            · untuk  kota  Manado  sebagai  tempat  kedudukan  Residen.  Tugas

             83)   P3KD Sulawesi Utara, op.cit., halaman 202.


                                                                         71
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85