Page 113 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 113
pekerjaan, keharmonisan, ambisi, dan kerja keras. Budaya organisasi
menjadi kuat apabila seluruh karyawan percaya bahwa yang mereka
lakukan adalah sesuatu yang benar.
Groupthing, yang dikemukakan oleh Irving L. Janis, merupakan
cara yang cepat dan mudah untuk menginternalisasi budaya organisasi
dengan melibatkan karyawan dalam tim atau kelompok kerja yang
kohesif. Pemikiran yang kreatif tetap tertampung dengan baik, namun
semua paradigma, nilai-nilai, dan perilaku terus mengarah ke budaya
organisasi. Sedangkan budaya organisasi yang lemah adalah budaya yang
memiliki sedikit keterkaitan dengan paradigma, nilai-nilai, dan perilaku
semua karyawan di perusahaan tersebut.
FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1. Pengikat organisasi
Budaya organisasi berfungsi sebagai pengikat seluruh komponen
organisasi, terutama pada saat organisasi menghadapi guncangan baik
dari dalam maupun dari luar, akibatnya terjadinya perubahan
lingkungan yang cepat.
2. Integrator
Budaya organisasi merupakan alat pemersatu keberagaman sifat,
karakter, bakat, dan kemampuan individu di dalam organisasi.
3. Identitas organisasi
Budaya organisasi menunjukkan identitas sebuah organisasi. Misalnya
logo perusahaan The Jakarta Consulting Group adalah orang
memanah, yang melambangkan ketepatan dan kecepatan. Artinya
bahwa perusahaan ini mamiliki identitas sebagai perusahaan yang
mengutamakan ketepatan dan kecepatan.
4. Energi untuk mencapai kinerja tertinggi
Budaya organisasi berfungsi sebagai suntikan energi untuk mencapai
kinerja yang tinggi. Salah satu kredo yang dipegang The Jakarta
Consulting Group adalah bekerja dalam tim.
5. Ciri kualitas
Budaya organisasi merupakan representasi dari cirri kualitas yang
berlaku dalam organisasi tersebut.
6. Motivator
Budaya organisasi juga merupakan pemberi semangat bagi para
anggota organisasi. Organisasi yang kuat akan menjadi motivator yang
kuat juga bagi para anggotanya.
102 Manajemen Pengantar