Page 151 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 151
1. Ketersediaan hasil pengujian. Seseorang kadang-kadang menetapkan
sesuatu berdasarkan pengalaman masa lalu. Semakin “hebat”
pengalaman masa lalu itu, semakin kuat pengaruh masa lalu tersebut
terhadap keputusan manajer.
2. Mampu mewakili. Ada kecenderungan orang menganalisis suatu
peristiwa dengan mindset peristiwa lain yang mirip, yang telah terjadi
sebelumnya. Dalam kenyataan, produk, kelompok, atau peristiwa
selalu merupakan hal baru sehingga manajer perlu menetapkan
keputusan untuk produk, kelompok, atau peristiwa berdasarkan hal
yang sesungguhnya.
3. Adanya pedoman awal dan penyesuaian. Adanya pedoman awal yang
dipakai oleh manajer untuk menetapkan sebuah keputusan tertentu
dilandasi oleh nilai-nilai yang dianut oleh manajer tersebut. Semakin
tinggi kedudukan nilai-nilai di mata manajer, semakin kuat pengaruh
nilai-nilai tersebut dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajer.
Bounded rationality pada dasarnya terkait dengan sifat manusia
yang memiliki keterbatasan, termasuk keterbatasan pemikiran dalam
pemecahan masalah. Seringkali orang hanya memahami satu aspek dari
suatu masalah dan membuat keputusan dari hal itu. Sebagai contoh,
keptuusan pemerintah untuk membantu Bank Century dibatasi oleh
bounded rationality semua pihak yang terlibat di rapat itu. Mereka memiliki
pengetahuan terbatas pada apa yang mereka diskusikan bersama. Jika
ada hal baru yang baru kemudian muncul diluar perkiraan mereka saat
itu, hal ini bisa menjadi masalah dalam keputusan yang diambil.
Satisficing berkaitan dengan keputusan seorang pengambil
keputusan yang tidak mencari suatu keputusan yang ideal. Pengambil
keputusan hanya berusaha memenuhi kriteria minimal dan keputusan akan
diambil. Hal ini akan menyebabkan ketidakoptimalan keputusan yang
diambil, walaupun keputusan bisa diambil dengan cepat.
140 Manajemen Pengantar