Page 169 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 169
PERSPEKTIF
Resto Bandar Djakarta: Menawarkan Kuliner
dengan Suasana Unik
Berawal dari pertemanan, Wendy Santosa bersama tiga temannya
kemudian membangun bisnis restoseafood Bandar Djakarta. Perlahan
membangun bisnis, kini Bandar Djakarta sudah berdiri di sejumlah tempat
selain Ancol yang dimulai pada 2001. Di samping Bandar Djakarta di
Alam Sutera dan Surabaya, Wendy dan kawan-kawan, bersama seorang
rekan lainnya, Toba Tjitasura, membuka Seafood City by Bandar Djakarta
di Pluit yang memiliki konsep berbeda.
Dalam wawancara dengan Rif ’atul Mahmudah dari SWA Online,
Sarjana Komputer yang hobi makan ini memaparkan empat strong point
dalam mengembangkan bisnisnya hingga bisnisnya sukses. Asal tahu saja,
dalam satu hari, pengunjungnya bisa mencapai 1.000 orang untuk lokasi
di Ancol saja. Jumlah ini bisa naik tiga kali lipat ketika akhir pekan. Berikut
petikan wawancaranya:
Bisa diceritakan bagaimana latar belakang Bandar Djakarta didirikan,
oleh siapa saja dan mengapa tertarik menggeluti bisnis resto?
Bandar Djakarta ini resmi dibuka 29 Desember 2001 setelah uji coba
selama satu bulan tes makanan. Saya merintis ini bersama ketiga teman
saya, Pak Sunarja Lasmana (Joan), Pak Hans Satyabudi, dan Pak Anton
Cahyono. Kami kecuali Pak Anton sebelumnya memang sudah punya usaha
kuliner tertarik untuk buka resto bersama. Prinsip kami membuka Bandar
Djakarta ini karena pertemanan. Waktu itu kami melihat ada lokasi bagus.
Kalau ingat laut, orang ingatseafood. Laut di Jakarta yang bersih dan
dikenal adalah Ancol. Ide kami untuk membuka tempat makan di Ancol
ini ternyata sejalan dengan rencana Ancol untuk mengembangkan kuliner.
Karena dulu image Ancol kalau malam negatif. Itu yang ingin diubah. Jadi
Ancol menjadi tempat wisata rekreasi dan kuliner.
Waktu memulai, bagaimana kondisinya waktu itu??
Dulu waktu kami memulai, masih sangat kecil dan dengan peralatan
sederhana. Karyawan yang direkrut hanya 30-35 orang. Kapasitas tidak
lebih dari 100.
Bagaimana perjalanan resto sejak didirikan hingga sekarang:
Perkembangan dari tahun ke tahun, lika-liku menghadapi tantangan, kisah
jatuh bangun?
158 Manajemen Pengantar