Page 212 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 212
sama secara berulang-ulang, sehingga desain pekerjaan ini mudah untuk
dipelajari dan dilakukan. F. Taylor adalah orang pertama mensistematisasi
pekerjaaan untuk membuat pekerjaan lebih sederhana dan efisien. Pada
desain pekerjaan mekanistik, pendelegasian wewenang sangat sedikit.
Keterbatasan desain pekerjaan mekanistik sangat banyak, sehingga
beberapa peneliti mencari berbagai alternatif desain pekerjaan untuk
membuat pekerjaan lebih bervariasi dan menantang berupa desain
motivasional. J. Richard Hackman dan rekannya mengidentifikasi lima
dimensi pekerjaan yang utama: variasi ketrampilan, identitas suatu tugas,
tingkat signifikansi suatu tugas, otonomi, dan umpan balik.
Hackman berpendapat, seseorang yang memiliki pekerjaan yang
mem-butuhkan variasi ketrampilan yang banyak, identitas pekerjaan, dan
tingkat signifikansi pekerjaan yang tinggi akan merasa dirinya berarti.
Tingkat otonomi yang tinggi akan membuat pekerja lebih bertanggung
jawab dan memiliki keleluasaan untuk melakukan pekerjaan. Umpan balik
akan memberikan karyawan pemahaman yang baik mengenai peran dan
fungsinya. Suatu pekerjaan yang memenuhi kelima dimensi pekerjaan
diatas akan memberikan tingkat motivasi dan kepuasan yang tinggi.
Di sebuah rumah sakit terkemuka di Yogyakarta, Panti Rapih, perawat
yang bertugas akan melayani hampir semua keperluan pasien, seperti
memberi obat, melihat kondisi pasien, melayani keperluan pasien lainnya.
Perawat ini akan memiliki kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan perawat
yang terspesialisasi. Bahkan, perawat yang mampu memberikan pelayanan
yang baik untuk semua jenis aktivitas pelayanan akan memperoleh hasil
evaluasi kinerja yang tinggi, dan nantinya mereka akan ditempatkan untuk
melayani pasien di kamar kelas utama dan VIP. Perawat yang melayani
pasien di kamar kelas VIP dan utama memiliki kebanggaan tersendiri,
dan untuk mempertahankan prestasinya, mereka termotivasi memberikan
pelayanan yang baik secara terus menerus kepada pasien di kelas tersebut.
Perusahaan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan dengan
meredesain pekerjaan yang ada melalui pemberdayaan karyawan.
Memberdayakan karyawan berarti memberikan legitimasi dan otonomi
yang lebih besar kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan, yang
berarti pula menerapkan sistem desentralisasi. Mendesain ulang (redesign)
pekerjaan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu: perluasan pekerjaan
(job enlargement) dan pengayaan pekerjaan (job enrichment).
Perluasan pekerjaan merupakan hasil pemikiran kelompok
perekayasa (engineers). Desain pekerjaan ini bertujuan untuk mengurangi
rutinitas dan siklus pekerjaan dengan cara menambah lingkup pekerjaan.
Kekuasaan dan Wewenang 201