Page 252 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 252

Keterlibatan Karyawan: Model Vroom-Yetton dan Vroom-Jago

                  Pada tahun 1988, Victor Vroom dan Arthur Jago melakukan kritik
             terhadap teori jalur-tujuan (path-goal theory) karena teori tersebut gagal
             untuk menjelaskan situasi yang terjadi ketika manajer harus memutuskan
             untuk melibatkan karyawan. Sebagai solusinya, merka memperluas model
             klasik  Vroom-Yetton  mengenai  kepemimpinan  situasional  dengan
             memasukkan aspek kualitas dan penerimaan keputusan.
                  Model awal Vroom-Yetton dikembangkan pada tahun 1973 untuk
             membantu  para  manajer  memutuskan  kapan  dan  mengapa  mereka
             seharusnya  melibatkan  karyawan  di  dalam  penyelesaian  berbagai
             permasalahan. Model ini menemukan lima macam gaya kepemimpinan
             yang tergabung dalam tiga kategori sebagai suatu kontinuum. Ketiga
             kategori  gaya  tersebut  adalah  authoritarian,  consultative ,  dan
             participative. Vroom dan Yetton menyarankan kepada para manajer
             untuk menanyakan kepada mereka sendiri beberapa pertanyaan berikut:
             1.  Apakah saya memiliki cukup informasi untuk memecahkan sendiri
                  suatu permasalahan?
             2.  Apakah saya memerlukan untuk mengambil keputusan penting
                  meskipun karyawan saya tidak menyetujui keputusan tersebut?
             3.  Apakah  permasalahan  yang  dihadapi  terstruktur? Apakah  saya
                  mengerti  informasi  apa  yang  butuhkan  dan  di  mana  saya
                  memperolehnya?
             4.  Apakah  persetujuan  kelompok  akan  menentukan  keberhasilan
                  keputusan yang diambil?
             5.  Apakah persetujuan terhadap keputusan memiliki arti penting, apakah
                  karyawan saya memiliki perbedaan pendapat  di  antara mereka
                  berkaitan dengan solusi permasalahan?

                  Vroom dan Jago memberikan perluasan pada model sebelumnya
             dengan  mengajukan  hipotesis  bahwa  keefektifan  suatu  keputusan
             tergantung pada kualitas keputusan, komitmen yang dibuat, dan waktu
             yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Model ini dibangun atas dasar
             suatu keyakinan bahwa keefektifan kepemimpinan secara menyeluruh
             merupakan  suatu  fungsi  dari  keefektifan  keputusan  dikurangi  biaya
             pengambilan keputusan ditambah dengan nilai yang dibentuk melalui
             pembangunan komitmen terhadap pengambilan keputusan. Model Vroom-
             Jago menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dipengaruhi oleh waktu (time-
             driven atau development-driven), sedangkan model awal Vroom-Yetton
             lebih memfokuskan pada penerapan di berbagai kondisi yang berbeda.




               Kepemimpinan                                                   241
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257