Page 275 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 275

mematuhi  norma  kelompok,  maka  kelompok  akan  berusaha  untuk
           “memaksa” anggota tersebut mematuhi norma kelompok. Cara yang
           dilakukan dapat bermacam-macam, mulai dari teguran halus, kritik,
           bahkan kalau perlu hingga hukuman fisik (untuk kasus pelanggaran norma
           yang dianggap berat).
                Mematuhi norma sangat bermanfaat untuk memahami hal-hal yang
           sebaiknya dilakukan sehari-hari, sehingga anggota dapat berkonsentrasi
           penuh terhadap penyelesaian tugas utama yang dibebankan. Namun
           apabila norma tersebut ternyata menghalangi tindakan inisiatif serta inovatif
           anggota, maka norma dapat berdampak negatif terhadap pencapaian
           kinerja kelompok secara menyeluruh.

           Kekompakan Tim

                Kekompakan  (cohesiveness) bermakna tingkat  solidaritas dan
           perasaan positif yang ditunjukkan oleh individu terhadap kelompoknya.
           Kekompakan ini menjadi indikator utama untuk mengetahui seberapa besar
           pengaruh kelompok terhadap kehidupan  para anggotanya. Semakin
           kompak suatu kelompok-semakin tinggi perasaan positif para anggota
           terhadap kelompok—semakin besar pengaruh kelompok terhadap para
           anggotanya. Pada kondisi seperti ini, anggota menjadi enggan atau tidak
           berani melanggar norma-norma yang ditetapkan oleh kelompoknya.
                Kelompok yang memiliki tingkat kekompakan tinggi jarang memiliki
           ketegangan dan konflik dibandingkan kelompok yang kurang atau tidak
           kompak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang kompak
           cenderung untuk menghasilkan sesuatu yang seragam dibandingkan
           kelompok  yang  kurang  kompak,  yang  sering  menghadapi  masalah
           komunikasi dan kerjasama dalam penyelesaian tugasnya.
                Ada  beberapa  cara  yang  dapat  ditempuh  oleh  manajer  untuk
           meningkatkan kekompakan antaranggota kelompok. Pertama, manajer
           membuat  suasana  kompetitif  di  dalam  kelompok.  Kedua,  manajer
           meningkatkan daya tarik interpersonal di dalam kelompok. Seseorang
           cenderung  untuk  masuk  ke  dalam  suatu  kelompok  karena  adanya
           kesamaan dengan nilai-nilai utama (key values) yang dianut oleh kelompok
           tersebut. Ketiga, manajer meningkatkan interaksi antaranggota dalam
           kelompok. Keempat, manajer menetapkan tujuan bersama yang harus
           dicapai melalui kelompok.
                Gregory Shea dan Richard Guzzo menyatakan bahwa efektivitas
           kerja kelompok ditentukan oleh tiga variabel utama: ketergantungan tugas
           (task interdependence), sense of potency, serta ketergantungan hasil




             264                                           Manajemen Pengantar
   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280