Page 278 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 278
Penyelesaian Konflik
Dalam menangani konflik, seorang manajer perlu memahami konflik
tidak hanya terjadi antara satu tim dengan tim lain, namun juga antaranggota
tim. Dalam buku Paradoxes of Life, Kenwyn Smith dan David Berg
mengajukan konsep paradoks (sesuatu yang berlawanan dari yang
diharapkan terjadi) sebagai cara pandang baru untuk memahami konflik
yang terjadi antaranggota tim. Adapun berbagai paradoks tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Paradoks identitas (the paradox of identity): kelompok perlu
menyatukan orang dari berbagai keahlian dan mengelolanya atas dasar
perbedaan tersebut; pada kenyataannya mereka yang bergabung
merasa bahwa kelompok telah menghilangkan individualitas atau
keragaman individual mereka.
2. Paradoks keterbukaan (the paradox of disclosure): meskipun setiap
anggota kelompok diharapkan untuk selalu mengungkapkan keinginan
atau pemikiran secara terbuka, namun adanya ketakutan terhadap unsur
penolakan (rejection) membuat anggota hanya mau melontarkan
keinginan atau pemikiran yang mungkin disetujui oleh anggota lain.
3. Paradoks kepercayaan (the paradox of trust): untuk menjadikan
sebuah kelompok berkembang, anggota harus menempatkan
kepercayaan kepada kelompok di tempat pertama, namun perlu
disadari bahwa hal itu hanya dapat terjadi apabila kelompok
mempercayai para anggota serta membangun budaya saling percaya
di dalam kelompok.
4. Paradoks individualitas (the paradox of individuality): sebuah
kelompok akan memiliki kekuatan hanya melalui peran serta aktif
para anggota dalam menye-lesaikan pekerjaannya, namun perlu
disadari bahwa peran serta tersebut dapat dianggap sebagai ancaman
bagi individual untuk bebas berkreasi serta berinovasi.
5. Paradoks kekuasaan (the paradox of authority): sebuah kelompok
akan memiliki kekuatan hanya melalui kekuatan yang dihimpun melalui
para anggota, namun perlu disadari bahwa kekuatan individu akan
semakin berkurang seiring dengan bergabungnya individu tersebut
ke dalam sebuah kelompok.
6. Paradoks penurunan (the paradox of regression): meskipun setiap
orang yang bergabung dalam suatu kelompok memiliki harapan untuk
“menjadi lebih” diban-dingkan sebelumnya, perlu disadari bahwa
pada akhirnya kelompok akan lebih dominan dalam menentukan
kinerja seseorang dalam kelom-poknya.
Bekerja dalam Tim 267