Page 299 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 299
PERSPEKTIF
Implementasi GCG Mendongkrak Kinerja Jasa Marga
PT Jasa Marga (Persero) Tbk., BUMN yang telah berpengalaman
selama 35 tahun dalam industri jalan tol di Indonesia terus menerus
memperbaiki performanya. Upaya tersebut di antaranya dilakukan dengan
menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance. Hal ini dilakukan
perusahaan yang mengoperasikan 72% jalan tol di Indonesia untuk
mencapai visi perusahaan tahun 2017, menjadi perusahaan pengembang
dan operator jalan tol terkemuka di Indonesia dan visi tahun 2022 menjadi
salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.
Berbagai strategi dilakukan, baik dalam pengembangan bisnis jalan
tol, pengoerasian jalan tol serta pengembangan bisnis lain. Selain itu,
berbagai strategi pendukung pun dilakukan, seperti dalam bidang
pengelolaan keuangan, organisasi & human capital, teknologi informasi
dan rekayasa teknik serta kepatuhan dan manajemen risiko.
Lebih lanjut mengenai penerapan prinsip good corporate governance
yang dilakukan Jasa Marga dapat disimak pada laporan dari Rif ’atul
Mahmudah saat wawancara dengan Adityawarman (direktur utama);
Hasanudin (direktur operasi); Reynaldi Hermansjah (direktur keuangan)
dan: Muh Najib Fauzan (direktur SDM & Umum) berikut ini:
Apa saja tantangan utama perusahaan Anda dalam menerapkan GCG?
Direktur Utama : Awalnya kami berlima ingin memberi suatu pelajaran
kepada seluruh jajaran, menjadi contoh. Kalau kami dapat menjadi contoh,
kami yakin hambatan tidak besar karena kami memiliki komitmen. Mereka
bisa melihat, mereka mudah mendapatkan informasi. Kalau kami konsisten,
harapan kami mereka bisa mengikuti apa yang kami lakukan. Secara
formalnya ada pakta integritas, tetapi mereka perlu melihat contoh.
Direktur SDM: Kalau menjawab mengenai tantangan, untuk ke dalam,
kami, BOD dan komisaris sebagai role model, sebagai contoh, relatif bisa.
Problemnya kadang lingkungan di luar tidak sepaham dengan kami dalam
mempersepsikan GCG. Kami sudah menangani kasus yang berhubungan
dengan instansi luar. Kadang kami berpikir, kok masih ada yang seperti
itu. Terus terang tantangan yang terbesar ketika kami berhubungan dengan
pihak luar. Tetapi kami mencoba konsisten dengan risiko penyelesaian
menjadi lambat atau dipersulit dan sebagainya. Kami memandang itu
sebagai risiko dalam mengembangkan GCG.
288 Manajemen Pengantar