Page 6 - Sinar Tani Edisi 4090
P. 6

6                       Edisi 11 - 17 Juni 2025  |  No. 4090  Tahun LV


                  Perombakan Besar Tata




             Kelola Pupuk Bersubsidi








                                           Terbitnya Peraturan
                                             Menteri Pertanian
                                               (Permentan) No.
                                                   15 Tahun 2025
                                    memberikan perubahan
                                        cukup besar terhadap
                                              tata kelola pupuk
                                                 bersubsidi. Dari
                                         mulai sasaran hingga
                                          komoditas yang bisa
                                         mendapatkan pupuk
                                       bersubsidi mengalami
                                                   penambahan.



                                              tata kelola pupuk bersubsidi adalah     Peran Distributor                 distribusi pupuk sampai ke titik
                                              memangkas segala  jenis  peraturan      Dengan  lahirnya Permentan No.    serah dan ketersediaan pupuk yang
                                              yang selama ini membelenggu untuk    15 Tahun 2025, semua peraturan       ada di setiap lokasi. “Ini sudah kita
                                              pelaksanaan kegiatan penyaluran      pemerintah mengenai tata kelola      buktikan sampai hari ini, seluruh
                                              pupuk bersubsidi.                    pupuk, termasuk Permendag No. 4      kota/kabupaten dari Januari sampai
                                                 Salah satunya menurut Jekvy       Tahun 2023 dan Permentan No. 10      Juni,  ketersediaan  pupuk  bersubsidi
                                              adalah    memangkas      peraturan   Tahun 2022, sudah diakomodir dalam   terjamin di lapangan,” katanya.
                                              di    Pemerintah    Daerah.    Jika  Permentan terbaru.  Salah satu yang     Dalam Permentan No. 15 Tahun
                      engan          adanya   sebelumnya     penetapan    alokasi  penting   menurut    Jekvy  adalah   2025,   Pupuk    Indonesia  dalam
                      perubahan    tersebut,  pupuk harus menunggu Bupati dan      dalam distribusi pupuk bersubsidi,   menjalankan     tugasnya     dapat
                      pemerintah   berharap   Gubernur, maka kini cukup dengan     khususnya peran distributor. Karena   menunjuk pelaku usaha distribusi
                      penyaluran     pupuk    menggunakan  surat  Kepala  Dinas    menjadi bagian entitas penyaluran    dalam penyaluran pupuk bersubsidi.
                      bersubsidi akan lebih   terkait sudah bisa menentukan dan    di lapangan, jika ada permasalahan   Pelaku Usaha Distribusi tersebut
       Dbaik                 dari    tahun-   menetapkan alokasi pupuk subsidi.    ketersediaan pupuk bersubsidi di     merupakan    badan    usaha   yang
          tahun sebelumnya. “Ada beberapa        Perubahan penting lainnya dalam   lapangan, maka kesalahan berada di   ditunjuk BUMN Pupuk untuk dan
          poin perubahan tata Kelola pupuk    tata kelola pupuk subsidi, khususnya   distributor.                       atas nama produsen berdasarkan
          bersubsidi,” kata  Direktur  Pupuk,   di daearh ungkap Jekvy adalah         Namun dengan adanya Perpres       SPJB diperluas.
          Ditjen  Prasarana   dan    Sarana   sistem  realokasi.  Dahulu  realokasi   No. 6 Tahun 2025 dan Permentan No.   Dengan     demikian,   menurut
          Pertanian,  Jekvy   Hendra   saat   memerlukan waktu satu kali dalam     15 Tahun 2025, persoalan ketersediaan   Jekvy, kelompok tani, kelompok
          webinar Kupas Tuntas Permentan      satu   tahun,   kemudian    dalam    pupuk bersubsidi menjadi tanggung    pembudidaya      ikan,   gabungan
          Tata Kelola Pupuk Bersubsidi yang   prosesnya tidak bisa mengakomodir    jawab PT. Pupuk Indonesia. “Segala   kelompok tani dan koperasi desa
          diselenggarakan Tabloid Sinar Tani,   dinamika dan persoalan yang ada.   sesuatu yang berkaitan mengenai      merah putih bisa menjadi distributor
          Rabu (11/6).                        Namun, kini dinamika dan persoalan   mekanisme dan  proses  penyaluran    pupuk bersubsidi, asalkan memenuhi
            Misalnya, untuk sasaran. Jika     di setiap kabupaten ataupun provinsi   pupuk bersubsidi ke petani melalui   persyaratan dan ketentuan yang
          kebijakan   sebelumnya    sasaran   yang muncul akan diakomodasikan.     titik serah menjadi tanggung jawab   telah ditetapkan.
          penyaluran    pupuk     bersubsidi  “Ini juga akan kita lakukan perubahan   Pupuk Indonesia,” katanya.           “Untuk SPJB yang terkait dengan
          menganut prinsif 6 Tepat (waktu,    dalam Permentan No. 15 Tahun 2025,”     Bagaimana dengan distributor?     pengadaan    dan   penjual  pupuk
          jumlah, tempat, harga, jenis, mutu),   ujarnya.                          Jekvy mengatakan, mereka nantinya    bersubsidi yang telah ditentukan
          maka kini bertambah menjadi 7 Tepat    Begitu juga  mengenai konsep      berada langsung di bawah Pupuk       sebelum Permentan baru, tetap
          yakni Tepat Penerima.  Kemudian     e-RDKK. Jekvy mengatakan, selama     Indonesia yang menjadi penentu       dapat  dilaksanakan  dan  dilakukan
          untuk     penerima,     peraturan   ini banyak daerah dan kabupaten      teknis di lapangan. Jadi Pupuk       penyesuaian     sesuai   ketentuan
          sebelumnya yang berhak menerima     dalam  mengajukan  e-RDKK hanya      Indonesia       bertanggungjawab     Permentan paling lambat pada 30
          pupuk   bersubsidi  hanya  petani   berdasarkan     kepada      alokasi.  sepenuhnya terhadap entitas dalam   Juni tahun 2025,” tuturnya. Yul
          dan LMDH (Lembaga Masyarakat        Namun kini alokasi bukan menjadi
          Dekat   Hutan)  yang   tergabung    bagian yang sangat penting dalam
          dalam kelompok tani, kini ditambah   penentuan    kebutuhan     pupuk    5 Lokasi jadi Pilotting Permentan
          pembudidaya ikan yang tergabung     bersubsidi.
          dalam kelompok pembudidaya ikan.       “Penentuan     jumlah    pupuk
            Untuk    jenis  pupuknya   juga   yang    diberikan  petani   adalah            ebelum dilaksanakan secara nasional, Pemerintah akan melakukan
          ditambah.  Jika  sebelumnya hanya   dalam e-RDKK. Jadi silakan semua              uji coba implementasi Perpres No 6 tahun 2025 dan Permentan No.
          urea,  NPK  dan  organik,  maka  kini   petani yang wajib dan memenuhi            15 tahun 2025. Direncanakan pilotting dilaksanakan di 5 provinsi
          ditambah SP3 dan ZA. Dalam          persyaratan petunjuk teknis untuk      Sdengan 5 kabupaten yakni Jawa Timur (Madiun), Lampung
          penyaluran  juga   lebih  singkat.  mendaftarkan,” katanya.                 (Lampung Tengah), Yogyakarta (Gunung Kidul), Jawa Tengah (Grobogan)
          Sebelumnya   dari  BUMN    Pupuk       Bahkan, lanjut  Jekvy pemerintah     dan Sulawesi Selatan (Sidenreng Rappang).
          melalui  distributor, kemudian  ke   membuka kesempatan mengajukan             Saat ini terdapat 290 Gapoktan, 29 Poktan, serta 406 Koperasi yang
          pengecer dan ke Poktan/Petani.      perubahan      e-RDKK      kepada       sudah bergabung sebagai kios/penyalur pupuk bersubsidi. Badan
          Namun kini dari BUMN Pupuk melalui   Dinas  Pertanian  kapanpun  untuk      Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian telah mengusulkan
          pelaku usaha distribusi langsung ke   mengajukan   kebutuhan    petani      334  Gapoktan,  sebanyak  142  Gapoktan    sedang  diverifikasi  PT  Pupuk
          titik serah yakni, pengecer, gapoktan,   secara  kolektif.  Jadi  perubahan  Indonesia (115 belum badan usaha, 24 koperasi, dan 3 PT). Sementara
          pokdakan, koperasi lalu ke petani.   e-RDKK bisa terjadi setiap saat, baik   Kementerian Koperasi mengusulkan 21 koperasi untuk menjadi penyalur
            “Ada penetapan lokasi, tahap      di tingkat kecamatan, kabupaten,        pupuk bersubsidi dan sudah siap di lokasi pilotting.
          penyaluran,   kemudian     sistem   provinsi dan nasional. “Pergeseran         Saat ini juga tengah dilakukan kajian margin fee distributor dan
          verval dan sektor-sektor yang lain.   alokasi  pupuk  itu  tidak  akan      pengecer. Selama  ini margin  fee  belum  berubah  sejak  2010.  Untuk
          Ini semua dilakukan perubahan       membutuhkan  waktu yang lama,           distributor Rp50/kg dan pengecer Rp75/kg. ”Kajian akan dilakukan
          terhadap  tata   kelola,”  katanya.  mungkin hanya sekitar 2-3 hari, untuk   Pusat Sosial Ekonomi Pertanian, Kementerian Pertanian. Tujuan kajian
          Namun, Jekvy melihat, inti dari     tingkat nasional paling lama 45 hari,”   peningkatan  margin atau  fee  distributor dan  pengecer,”  kata Direktur
          semua  perubahan  atau  deregulasi   katanya.                               Pupuk, Ditjen PSP, Jekvy Hendra. Yul
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11