Page 158 - Gabungan
P. 158
"Memang begitu, Ayah! Sekarang tanah di pusat kota sangat
berharga. Dua tanah Ayah ini bisa disebut 'raja tanah'. Aku juga bilang
ke Aman dan Hasan, harga 70.000 per meter masih murah. Kalau
dilelang, 100.000 pun ada yang mau. Mereka setuju. Kami sudah
bertahun-tahun bekerja sama—saling menguntungkan. Benar kan,
Ayah?"
"Benar, Nak. Harta itu hanya titipan, tidak perlu terlalu dihitung...
Semoga 'Hotel Golden Sun' bisa mendatangkan keuntungan. Tapi
kalau pun rugi sedikit, tidak masalah. Uang tunaimu cuma 2 miliar.
Bisnis tidak selalu untung. Harga tanah 10,5 miliar sudah wajar. Tebak,
25 tahun lalu Ayah beli tanah itu pakai apa? Cuma 400 gram emas.
Wenxiong, 2 miliar itu uangmu sendiri. Hasil penjualan tanah untuk
kalian lima bersaudara."
"Ya, Ayah!"
"Selain itu, seberang jalan 'Hotel Golden Sun' ada tanah 20.000
meter persegi yang sekarang dipinjamkan ke Panti Asuhan Santa
Carlos. Ayah sudah janji dengan Wenying dan yang lain, bisa diambil
kapan saja untuk bangunan. Ayah selalu bermimpi, kalau di sana bisa
dibangun 'Gedung Putra Bersatu'—sebagian dijual, sebagian untuk
kalian bersaudara, dikelola bersama seperti 'Perusahaan Zhou' milik
keluarga Zhou. Lebih stabil daripada masing-masing berjuang sendiri.
Wenxiong, kau kan ahli arsitektur. Coba hitung kasar untuk 'Gedung
158

