Page 153 - Gabungan
P. 153

menangis tersedu-sedu. Ia membayangkan, mungkin suatu hari nanti


            ada film yang menceritakan kisahnya bertemu kembali dengan Lani


            dan  Wenjie,  pasti  juga  sangat  mengharukan.  Bai  Datou  punya


            harapan dan keyakinan itu. Ia tahu, Zhou Youliang mengerti dirinya.


            Bukankah rekomendasi film ini adalah suatu petunjuk dan dorongan?


                Suara  klakson  mobil  memutus  lamunannya.  Ia  cepat-cepat


            mengusap air matanya. Jangan sampai orang lain melihatnya sedang


            sedih.


                Yang masuk adalah putra ketiganya, Wenxiong, diikuti beberapa


            orang  yang  membawa  berbagai  barang.  Bai  Datou  memandangi


            putranya yang suka berdandan itu, mengenakan setelan "safari" putih


            yang  licin  tanpa  kresek,  lengkap  dengan  jam  tangan  emas  Rolex


            Swiss yang berkilauan, cincin berlian merah muda tiga karat di jarinya,

            dan sepatu putih mengilap.


                Begitu masuk, Bai Wenxiong langsung bersuara lantang, "Ayah,


            kubelikan pemutar video TV model terbaru. Kebetulan teknisi ikut, biar


            langsung dipasang, Ayah bisa menikmati sekarang juga!"


                "Buang-buang uang lagi. Bukankah Ayah sudah punya satu?" kata


            Bai Datou.


                "Cuma satu juta lebih rupiah, apa sih?" Wenxiong santai menjawab.


            "Pemutar video Ayah yang lama itu sudah sering rusak. Kalau ada


            yang mau, lebih baik diberikan saja."

                                                           153
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158