Page 150 - Gabungan
        P. 150
     Halaman  selanjutnya  adalah  foto  keluarga  anak  bungsu,  Bai
            Wenhao, yang lahir pada tahun 1953. Foto inilah yang paling menarik
            perhatian  Bai  Datou.  Wajah  cerdas  Wenhao,  sifat  lembut  dan
            bijaksana istrinya, Maria, serta kecerdasan dua "buah hati" mereka,
            Bai Dingding (8 tahun) dan Bai Dangdang (6 tahun), meninggalkan
            kesan mendalam bagi Bai Datou. Ia ingat betul, saat Wenxiong kuliah
            di Cambridge, ia mengajak adiknya, Wenhao, untuk ikut  belajar  di
            Inggris.  Tapi  Wenhao  menolak,  mengatakan  ia  ingin  menemani
            ayahnya  yang  sudah  tua.  Tidak  lama  setelah  lulus  SMA,  Wenhao
            menulis dua novel yang sangat populer, bahkan menerima puluhan
            surat dari pembaca setiap hari. Bai Datou merasa anak bungsunya ini
            punya banyak keajaiban: Wenhao belajar akupunktur dan terapi listrik
            dari suatu pelatihan, dan berhasil menyembuhkan banyak penyakit
            sulit.  Pada  akhir  1979,  saat  harga  emas  dunia  melonjak,  Wenhao
            seperti  pesulap,  menghasilkan  lebih  dari  100  juta  rupiah  dari
            perdagangan emas, bahkan mengalahkan Bowen yang bergerak di
            bidang  keuangan.  Sekarang,  klinik  akupunktur  tiga  lantai  milik
            Wenhao dibangun dengan uang itu. Bai Datou tahu, anak bungsunya
            ini  tidak  pernah  meminta  sepeser  pun  darinya  untuk  modal.
            Kesuksesannya murni dari kerja keras dan kecerdasannya sendiri!
                Setelah foto keluarga Wenhao, ada halaman kosong. Melihatnya,
            hati Bai Datou seperti tertusuk jarum. Ia teringat saat istrinya, Zhou
                                                           150





