Page 155 - Gabungan
P. 155

mobil,  telepon—kita  sudah  masuk  'zaman  antariksa',  zaman  'kaya


            karena rezeki'!"


                "Nak, Ayah kalah argumen. Tapi kau harus belajar dari kakakmu,


            Zhongwu,  yang  pandai  mengatur  keuangan.  Jangan  sampai


            pengeluaran lebih besar daripada pemasukan!"


                "Jangan khawatir, Ayah! Jangan terpengaruh kakak sulung! Dia itu


            melihat orang dari celah pintu—selalu meremehkan orang. Lihatlah,


            kakak kedua tidak berani meremehkan adiknya. Waktu proyek 'Hotel


            Golden Sun' mulai dibangun, dia bilang padaku, 'Wenxiong, kamu si


            pesolek baru kaya...'"


                "Wenxiong, Ayah  hidup  hemat  seumur  hidup.  Melihatmu  boros


            begini, Ayah jadi khawatir!"


                "Ayah,  bisnis  yang  kulakukan  ini  bergantung  pada  koneksi.

            Misalnya,  saat  mengerjakan  proyek  konstruksi,  bagian  yang


            menguntungkan  kuambil,  sisanya  yang  kurang  menguntungkan


            dibagi ke perusahaan lain—semua senang. Aku bisa sukses bukan


            cuma karena latar belakang keluarga Kartini, tapi juga karena uang


            yang kuberikan sebagai 'jalan tol'. Mau kuda lari kencang tapi tidak


            dikasih makan, mana mungkin?"


                Benar-benar cepat dan efisien. Sementara Wenxiong dan ayahnya


            mengobrol,  para  teknisi  sudah  selesai  memasang  TV  warna  dan


            pemutar video. Begitu kaset dimasukkan, musik klasik mengalun, lalu

                                                           155
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160