Page 157 - Gabungan
P. 157
"Masalah biaya?"
"Berjalan sesuai rencana. Sejak awal aku sudah
memperhitungkan kenaikan harga semen. Tanah Ayah seluas 15.000
meter persegi, dijual ke 'PT Golden Sun Hotel' dengan harga 70.000
rupiah per meter—total 10,5 miliar rupiah. Modal perusahaan 25 miliar.
Aku tambahkan 2 miliar tunai, jadi total saham keluarga Bai 12,5 miliar
(50%). Aku jadi direktur utama. Laksamana Muda (Purn.) Aman
punya 30% saham (7,5 miliar), dan Kolonel (Purn.) Hasan Widodo
punya 20% (5 miliar). Jadi, Aman jadi direktur pelaksana, Hasan jadi
komisaris. Bank Rakyat sudah setuju memberi pinjaman 10 miliar
untuk lima tahun. Jadi masalah dana sudah aman. Untuk pendapatan
hotel, dari 500 kamar, jika separuhnya terisi dengan laba bersih
10.000 rupiah per kamar, laba bulanan sekitar 75 juta, tahunan 900
juta—itu belum termasuk mal, bioskop, dan klub malam di dua lantai
bawah. Konservatifnya, jika laba tahunan 600 juta saja, dalam 2-3
tahun utang lunas, 6-7 tahun modal kembali. Saat ekonomi global
lesu, investasi di manufaktur berisiko, jadi banyak orang ragu-ragu.
Tapi dengan meningkatnya turis asing, bisnis hotel sangat
menguntungkan. Lagipula, Aman dan Hasan punya koneksi di militer
dan pemerintahan—bisa bantu cari pelanggan."
"Perhitunganmu benar-benar sempurna," kata Bai Datou sambil
tersenyum.
157

