Page 164 - Gabungan
P. 164

tangannya. Lawannya yang melihat jadi marah dan kacau, akhirnya


            Ali  menang  mudah.  Jadi  tadi  aku  dan  Dangdang  sepakat  menulis


            pesan untuk Kakek. Kalau hati Kakek senang, terapi Papa pasti lebih


            manjur. Benar kan, Kakek?"


                Bai  Datou  tersentuh.  Ia  memandangi  Wenhao: "Lihatlah,  anak-


            anak zaman sekarang betapa pintarnya!"


                Ia  memegang  tangan  kedua  cucunya,  mengamati  tulisan


            mereka. "Coba Kakek lihat lagi... Lho, karakter 'Zhu' (祝) kok ada titik


            tambahan di tengah?"


                "Itu... itu tulisan Dangdang," kata Dingding.


                "Salah  sendiri,  Kakak  buru-buru  bilang  'cepat,  cepat!'  Sekarang


            salah, jadi malu!" keluh Dangdang. "Kakek, jangan marah ya!"


                "Mana  mungkin  Kakek  marah?  Kakek  senang  sekali.  Hari  ini

            bahkan  tanpa  terapi  pun,  Kakek  sudah  merasa  sembuh," kata  Bai


            Datou bersemangat.


                "Kalau begitu Papa tidak perlu lagi datang, biar aku dan Kakak


            yang selalu sulap untuk Kakek," usul Dangdang polos.


                "Sulap tak bisa itu-itu saja, nanti membosankan. Bisakah kalian


            buat variasi baru setiap hari?" tanya Wenhao.


                "Bisa tidak?" tanya Bai Datou sambil tersenyum.


                Dangdang menatap Dingding, menanti jawaban.


                Dingding membuat muka lucu dan geleng kepala pelan.

                                                           164
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169