Page 167 - Gabungan
        P. 167
     sini, setuju?"
                "Setuju!" Kedua anak itu melompat gembira.
                "Besok  pagi  jam  enam,  aku  akan  menyuruh  sopir  menjemput
            kalian  dengan  membawa  tas  sekolah  dan  mengantar  kalian  ke
            sekolah," kata Bai Wenhao kepada kedua anaknya.
                "Kakak, kamu lupa kita masih harus les bahasa Mandarin malam
            ini?" Bai Dingding berseru. "Kakek, Mama akan memberi kakak dan
            aku les bahasa Mandarin malam ini. Mama punya banyak buku cerita
            Tiongkok,  tapi  Mama  tidak  membacakannya  untuk  Dingding.  Kata
            Mama, nanti kalau Dingding sudah pintar bahasa Mandarin, Dingding
            bisa baca sendiri, lebih seru!"
                "Sekali tidak les juga tidak apa-apa!" Bai Datou sengaja berkata.
                "Kakek, kalau tidak les sehari, Dingding terlambat satu hari bisa
            mengerti buku cerita Tiongkok itu. Kakek, biarkan Dingding pulang
            saja!  Kalau  Dingding  tinggal  di  sini,  hati  Dingding  akan  terus
            memikirkan les bahasa Mandarin."
                "Wenhao, lihatlah, ini persis seperti dirimu waktu kecil, kan?" Bai
            Datou tersenyum melihat putranya. "Benar, kan? Buah tak jatuh jauh
            dari pohonnya!" Ia lalu berkata kepada kedua cucunya:
            "Kakek harap kalian rajin les bahasa Mandarin dan Inggris. Kedua
            bahasa ini sangat berguna."
                "Kakak  sudah  les  bahasa  Inggris  setahun.  Kata  Mama,  tahun
                                                           167





