Page 168 - Gabungan
        P. 168
     depan Dingding juga akan les bahasa Inggris!" Bai Dingding menyela.
            "Les bahasa  Inggris lebih  mudah, les bahasa Mandarin lebih sulit.
            Sekolah  bahasa  Mandarin  sudah  ditutup  lebih  dari  sepuluh
            tahun," Bai Datou mengelus kepala kedua cucunya.
                "Lain  kali  kalian  datang,  bicaralah  dengan  Kakek  pakai  bahasa
            Mandarin saja, setuju?"
                "Setuju!"
                "Dan, kalian juga belajar menulis surat dalam bahasa Mandarin.
            Meskipun kita tinggal di kota yang sama, kalian bisa kirim surat untuk
            Kakek!"
                "Setuju!"
                Dalam sorakan "Sampai jumpa!", dua bocah cerdas, Bai Dingding
            dan Bai Dangdang, pulang bersama ayah mereka.
                Bai  Datou  kembali  duduk  di  kursi  malasnya.  Suasana  riuh  dan
            gembira  tadi  seolah  melompat-lompat  di  depan  matanya,  suara
            kedua  cucunya  masih  bergema  di  telinganya.  Film "Kain  Sulaman
            Bunga  Mei" memberinya  harapan  baru.  Putranya,  Wenhao,  juga
            bilang  fisiknya  kuat,  ada  harapan  hidup  hingga  80-90  tahun.
            Memikirkan ini, Bai Datou merasa seolah tubuhnya dipenuhi energi
            muda, hatinya hangat. Ia merasa harus lebih giat berolahraga agar
            cepat pulih.
                Ia  bangkit  lagi,  memakai  tongkat  kayu  mulberinya,  berjalan
                                                           168





