Page 405 - Gabungan
P. 405
Tidak jauh di belakang desa terdapat pegunungan yang
membentang. Makam Zhou Yinmei terletak di kaki bukit, dekat
dengan makam Sumiyati.
Bai Datou berjongkok di depan makam istrinya, memegangi kepala,
seperti merenung atau berdoa. Setelah beberapa saat, ia berdiri,
memandang makam Sumiyati, lalu berjalan menuruni bukit.
Bai Datou sampai di sebuah sungai kecil, mendengar gemericik air,
hatinya terasa lebih lega. Ia ingat Untung pernah bercerita, mayat
komandan tentara Jepang "Babi Hutan" Tanaka Takeo dikubur di
dekat gua ini.
Bai Datou berjalan di antara bebatuan. Ia tersenyum, menemukan
sebuah batu yang cocok. Ia mencoba mengangkatnya. Biasanya, ia
bisa mengangkatnya tanpa susah payah, tapi sekarang tangannya
terasa sangat lemah. Ia duduk, terengah-engah.
"Tuan Bai!"
Bai Datou mendengar suara Untung. Ia berdiri, melihat Untung
tidak jauh darinya. Ia berseru:
"Untung! Kau datang tepat waktu. Bantu aku angkat batu marmer
ini!"
"Batu?" Untung heran sambil berlari mendekat.
"Kau tahu dulu aku seorang pemahat batu. Aku ingin memahat
kepala Zhou Yinmei dari batu ini!"
405

