Page 406 - Gabungan
P. 406
"Baik!"
Dengan susah payah, mereka membawa batu marmer itu pulang.
Semangat Bai Datou langsung tinggi! Subuh-subuh ia sudah
memahat. Beberapa hari kemudian, bentuk dasarnya mulai terlihat.
Tiga anak penasaran melihat ayahnya memahat. Wenying sepertinya
mengerti, ia berkata pada Lani:
"Ibu sudah meninggal, ayah mau membuat ibu dari batu untuk
menemani kita!"
Kondisi fisik Bai Datou perlahan pulih.
Akhirnya suatu hari, Bai Datou menyelesaikan patung Zhou Yinmei.
Ia meletakkannya di meja, mengamatinya.
"Bagaimana?" tanya Bai Datou pada Lani dan ketiga anaknya.
"Bagus!" ketiga anak bertepuk tangan.
Bai Datou mengelus patung itu. Lani berdiri di sampingnya, tak
tahan memegang lengan Bai Datou: "Sangat mirip!"
Bai Datou menoleh, memandangi Lani. Lani tersipu malu, cepat
melepaskan tangannya, menunduk.
Tak lama kemudian, Untung dan Rahmi mengundang Bai Datou
ke rumah mereka. Bai Datou melihat kopi, kue, dan rokok di atas meja,
seperti menjamu tamu penting.
"Silakan duduk, Tuan Bai!" kata Untung ramah.
"Sepertinya ada urusan penting..." kata Bai Datou.
406

