Page 490 - Gabungan
P. 490

kaki gunung. Di sana, ia melihat Xiao Zhou, kerabat Pak Bai, sedang


            duduk santai di atas batu sambil merokok, seolah tidak terjadi apa-


            apa.


                "Xiao Zhou! Di mana Pak Bai?" teriak Lani cemas.


                Zhou  Zijian  tidak  menjawab.  Ia  berdiri  perlahan,  membuang


            puntung  rokok,  lalu  memberikan  beberapa  lembar  uang  pada  pria


            berkumis tadi. Kemudian ia berkata pada Lani:


                "Ikut aku."


                Dengan  bingung,  Lani  mengikutinya  mendaki  gunung.  Setelah


            melewati lereng, Zhou Zijian berhenti dan berkata:


                "Sekitar jam 3 pagi, aku dan paman berburu di sini. Tiba-tiba, aku


            mendengar teriakannya: 'Harimau!' Aku berbalik—hanya melihat dua


            cahaya  seperti  senter,  mata  harimau.  Lalu  terdengar  auman  dan

            jeritan pamanku... Setelah itu, sunyi senyap. Aku ketakutan sampai


            tidak  bisa  bergerak.  Saat  sadar,  paman  sudah  hilang. Aku  terlalu


            lemah, jadi menyuruh orang memanggilmu dari Desa Rahayu."


                Lani gemetar, lalu menangis histeris. Zhou Zijian berjalan mondar-


            mandir dan berkata dingin:


                "Lani, hidup mati itu takdir. Untuk apa menangis? Lebih baik kita


            cari mayatnya, kuburkan, itu sudah cukup sebagai keluarga!"


                "Pak Bai! Pak Bai!" Lani berlari ke sana kemari, kelelahan. Tapi


            tidak ada jejak. Zhou Zijian berseru:

                                                           490
   485   486   487   488   489   490   491   492   493   494   495