Page 15 - BUKU MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK GENERASI MILENIAL
P. 15

BAB 1 HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN

            orang,  maka  rangsangan  yang  diberikan  semakin  besar,  yang
            artinya  semakin  memaksimalkan  hasil  belajar  (mirip  dengan
            kerucut pengalaman milik Edgar Dale).
                 Berbeda dengan dua tipe taksonomi di atas, Bretz membagi
            media pembelajaran berdasarkan indera yang terlibat. Baginya,
            hanya  ada  tiga  unsur  pokok  yang  mendasari  media  pem-
            belajaran,  yakni  audio,  visual,  dan  gerak.  Unsur  audio  adalah
            unsur  yang  melibatkan  indera  pendengaran,  sedangkan  unsur
            visual  adalah  yang  melibatkan  indera  penglihatan,  termasuk
            pula simbol verbal yang dapat dimengerti melalui penglihatan.
            Sementara apa yang dimaksud unsur gerak adalah unsur visual
            yang tidak diam.
                 Berdasarkan  tiga  taksonomi  media  pembelajaran  menurut
            para pakar di atas, dalam buku ini penulis merangkum klasifikasi
            media pembelajaran secara lebih ringkas, tegas, sistematis, dan
            mudah  dimengerti  menjadi  empat  gugusan  pokok  media
            pembelajaran,  yakni  visual,  audio,  audio-visual,  dan  multimedia
            (beberapa  tabel  klasifikasinya  dapat  ditelusuri  di  internet).
            Pembagian  ini  tentu  bukan  berdasarkan  fungsi  pembelajaran
            sebagaimana Gagne, berdasarkan jenjang rangsangan sebagai-
            mana Edling, ataupun berdasarkan indera yang terlibat sebagai-
            mana Bretz. Klasifikasi media pembelajaran ini didasarkan pada
            bentuk partisipasi siswa di dalam suatu pembelajaran.
            1)    Media Audio
                 Media  visual  adalah  media  yang  pesannya  hanya  bisa
            ditangkap  oleh  penglihatan.  Apa  yang  bisa  dilakukan  siswa
            manakala  guru  menggunakan  media  tipe  ini,  adalah  sekadar
            melihat dan mengobservasi. Beberapa media yang termasuk ke
            dalam media tipe ini adalah media cetak verbal, cetak grafis, dan
            visual  non-cetak  (Munadi,  2013).  Media  cetak  verbal  memuat
            konten  linguistik  berbentuk  tulisan  atau  kata-kata,  sedangkan
            media  cetak  grafis  memuat  konten  berupa  gambar,  grafik,
            diagram,  dan  lain-lain  (bukan  tulisan  huruf  ataupun  angka).
            Gambar  yang  ada  merupakan  pengganti  bahasa  verbal,  dan
            biasa disebut sebagai bahasa visual.




            8
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20