Page 92 - BUKU MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK GENERASI MILENIAL
P. 92

MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK GENERASI MILENIAL


            mengembangkan,  mamanfaatkan,  mengelola,  dan  mengeval-
            uasi  pembelajaran.  Praktik  ini  melingkupi  model  perencanaan
            dan pengembangan pembelajaran sekaligus bagaimana prosedur
            pengerjakan  model  tersebut.  Tentu  saja,  praktik  teknologi
            pembelajaran  hari  ini  dipengaruhi  oleh  sumber  pengetahuan
            dari  para  praktisi  (baik  pengetahuan  teoretis  maupun  peng-
            alaman  langsung),  sebagaimana  dibatasi  oleh  perangkat  lunak
            dan  perangkat  keras  yang  hendak  dimanfaatkan  untuk
            pembelajaran (Nelson, 2000).
                 Akan tetapi, secara eksplisit, tidak ada satu model pun yang
            cocok untuk semua tipe pengajaran.  Mereka  mendorong guru,
            perancang pembelajaran, dan siswa untuk menciptakan proses
            desain pembelajaran sebagai solusi untuk setiap masalah dalam
            setiap situasi praktis (Chang, 2006). Suatu contoh, model Dick &
            Carey yang memperomosikan pemecahan masalah dari banyak
            perspektif  belajar dengan mengacu pada pengalaman empiris,
            bukan pada kajian teoretik di buku teks. Model itu dihadapkan
            pada berbagai kritik baik secara teoretik maupun praktik (Jones
            & Richey, 2000).
                 Gagne,  Briggs,  &  Wager  (1992)  telah  menegaskan  dalam

            bukunya  berjudul  Principles  of  Instructional  Design pada
            Chapter 11, bahwa
                 Most writers on media selection models would initially agree
                 that there is no one medium that is universally superior to all
                 others for all types of desired outcomes and for all learners.
                 This  conclusion  is  also  supported  by  research  on  media
                 utilization. Most writers also agree that one cannot identify
                 media  that  are  particularly  effective  for  a  single  school
                 subject for a single grade level. Rather, careful design work
                 and the results of media research both suggest that media
                 are best selected for specific purposes within a single lesson.

                 Pada  dasarnya,  pertimbangan  pemilihan  media  pembela-
            jaran  sangatlah  simpel,  yakni  apakah  suatu  media  dapat
            memenuhi  kebutuhan  atas  tujuan  pembelajaran,  atau  tidak.
            Asumsi  praktis  dan  sederhana,  sesederhana  ungkapan  Mc.
            Conel yang dikutip Sadiman, dkk., (2010); if  the medium fits, use


                                                                           85
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97