Page 193 - 37 Masalah Populer
P. 193

adalah: boleh. Karena makna menandingi penciptaan Allah Swt tidak terdapat dalam poto. Poto
               itu hanya sekedar cahaya yang tertahan, seperti pantulan gambar pada cermin. Sama juga halnya
               seperti gambar dengan alat perekam video. Untuk lebih lengkapnya lihat kitab Ahkam at-Tashwir
               fi al-Fiqh al-Islami karya Muhammad bin Ahmad Ali Washil, wallahu a’lam    262 .




               Pendapat Lembaga Fatwa Kuwait:

                زئاج وهف ينويزعلتلاو ،يفارغوتوعلا ريوصتلا يف امك لظلا سبحب امإ ،وهف ناويح وأ ،ناسنإ نم حور يذ لك ريوصت امأ
                                                 اهوحنو هآرملا اهسكعت يتلا روصلاك هنلأ نيرصاعملا ءاهقعلا ءارآ نم  حجرلأا ىلع
               Adapun  gambar  semua  yang  bernyawa;  manusia  atau  hewan,  dengan  cara  menahan  cahaya,
               seperti  pada  poto  dan  video,  maka  itu  boleh,  menurut  pendapat  yang  paling  kuat  diantara
               pendapat para ahli Fiqh kontemporer, karena semua itu sama seperti gambar yang dipantulkan
               kaca cermin dan sejenisnya 263 .




               Pendapat Al-‘Allamah Syekh Muhammad Bakhyat Al-Muthi’i (w.1354H) (Mantan Mufti
               Mesir) dan Syekh DR.Yusuf al-Qaradhawi (Ketua Ikatan Ulama Dunia):

               Kata [ ريوص  تلا] (tashwir) dan kata [ تحنلا] (naht).


               Siapa yang tidak memperhatikan dua istilah ini secara tepat, maka akan terjerumus dalam banyak
               kekeliruan, seperti yang kita lihat pada zaman kita sekarang ini.

               Misalnya  kata  [ريوصتلا]  (tashwir)  yang  terdapat  dalam  banyak  hadits  shahih  yang  disepakati
               keshahihannya,  apakah  yang  dimaksud  dengan  makna  kata  [ريوصتلا]  (tashwir)  tersebut?  yang
               mereka itu diancam dengan ancaman yang sangat keras.


               Banyak diantara mereka yang menyibukkan diri dengan hadits dan fiqh memasukkan ke dalam
               ancaman  ini  orang-orang  yang  pada  zaman  ini  disebut  sebagai  photographer;  orang  yang
               menggunakan  alat  yang  disebut  dengan  kamera,  kemudian  mengambil  gambar  dengan  alat
               tersebut, dan alat tersebut disebut  [ةروص ] (shurah).


               Apakah  penamaan  ini;  orang  yang  mengambil  gambar  disebut  [روصم  ]  (mushawwir)  dan
               perbuatannya disebut [ريوصتلا] (tashwir) apakah ini hanya sekedar penggunaan bahasa saja?

               Tidak seorang pun dari bangsa Arab ketika membuat kata tashwir terlintas di hati mereka tentang
               ini. Oleh sebab itu, penamaan ini hanyalah penamaan secara bahasa semata.






                       262  Fatawa wa Istisyarat Islam al-Yaum, juz.XIII, hal.376.
                            Fatawa Qitha’ al-Ifta’ Kuwait, juz.IV, hal.256.
                       263263
                                                             193
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198