Page 196 - 37 Masalah Populer
P. 196
Kisah ini disebutkan para ulama hadits dan Sirah. Disebutkan oleh Imam Abdurrazzaq al-
Shan’ani dalam kitab al-Mushannaf, Imam al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari (Kitab: al-
Nikah, Bab: wa Ummahatukum allati Ardha’nakum). Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Fath al-
Bari, Imam Ibnu Katsir dalam al-Bidâyah wa al-Nihâyah:
.كلذل كلذب يزوجف هتعاس نم اهقتع أ الله دبع نب دمحم هيخأ نبا دلايمب ةبيوث هترشب امل هنلا
“Karena ketika Tsuwaibah menyampaikan berita gembira kelahiran Muhammad bin Abdillah
putra saudara laki-lakinya, maka Abu Lahab membebaskan Tsuwaibah (dari hamba sahaya).
265
Maka Abu Lahab diberi balasan atas perbuatannya itu” .
Komentar Imam para ahli Qira’at al-Hafizh Syamsuddin bin al-Jazari seperti yang dinukil
oleh al-Hafizh al-Suyuthi dalam kitab al-Hâwi li al-Fatâwa:
ملسملا لاح امف هب ملسو هيلع هلا ىلص يبنلا دلوم ةليل هحرعب رانلا يف يزوج همذب نآرقلا لزن يذلا رفاكلا بهل وبأ ناك اذإف
امنإ يرمعل ملسو هيلع الله ىلص هتبحم يف هتردق هيلإ لصت ام لذبيو هدلومب رسي ملسو هيلع هلا ىلص يبنلا ةمأ نم دحوملا
ميعنلا تانج هلضعب هلخدي نأ ميركلا الله نم هؤازج نو كي
“Jika Abu Lahab kafir yang disebutkan celanya dalam al-Qur’an, ia tetap diberi balasan
meskipun ia di dalam neraka, karena rasa senangnya pada malam maulid nabi. Maka
bagaimanakah keadaan seorang muslim yang bertauhid dari umat nabi Muhammad Saw yang
senang dengan kelahirannya dan mengerahkan segenap kemampuannya dalam mencintai
Rasulullah Saw. Sungguh, pastilah balasannya dari Allah Swt ia akan dimasukkan ke dalam
266
surga karena karunia-Nya” .
Al-Hafizh Abdurrahman bin al-Daiba’ al-Syaibani pengarang Jâmi’ al-Ushûl
meriwayatkan kisah ini dalam kitab Sirah karya beliau. Komentar beliau:
اَ م َطبَح َ و ( :ىلاعت هلوقل ،قتعلا لجلأ لا بلاط يبأ نع فعخ امك ملسو هيلع الله ىلص يبنلل ةمارك وه امنإ هنع باذعلا فيعختف
ِ
َ )
نوُلَ مْعَي اوُناَك ا َ م ٌلِطاَب َ و اَهيِف او ُعَنَص
“Keringanan azab bagi Abu Lahab hanya karena kemuliaan untuk Rasulullah Saw, sebagaimana
azab Abu Thalib diringankan, bukan karena Abu Lahab membebaskan Tsuwaibah. Berdasarkan
firman Allah Swt: “Dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan
267
sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”. (Qs. Hud [11]: 16) .
Komentar Syekh Syamsuddin bin Nashiruddin al-Dimasyqi dalam kitab Maurid al-Shâdi
fî Maulid al-Hâdi tentang kisah diringankan azab Abu Lahab karena membebaskan Tsuwaibah
saat ia gembira mendengar berita kelahiran Rasulullah Saw:
ادلخم ميحجلا يف هادي تبتو * همذ ءاج ارفاك اذه ناك اذإ
ادمحأب رورسلل هنع فعخي * امئاد نينثلاا موي يف هنأ ىتأ
Ibnu Katsir, al-Bidâyah wa an-Nihâyah, juz.II (Beirut: Maktabah al-Ma’arif), hal. 273.
265
266 Imam al-Suyuthi, al-Hâwi li al-Fatâwa, juz. VIII, hal. 255
267 Al-Hafizh Abdurrahman bin al-Daiba’ asy-Syaibani, Hadâ’iq al-Anwâr, juz. I, hal. 134.
196