Page 81 - 37 Masalah Populer
P. 81

Contoh Penerapan Metode Tafwidh dan Ta’wil Memahami Ayat Mutasyabihat.
               Ayat Mutasyabihat:
                                                              ْ
                                                    ى   َ وَتْسا  ِ ش ْ رَعلا ىَلَع ُن َ مْح َّ رلا
               “(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy”. (Qs. Thaha [20]: 5).
               Jika dua metode di atas digunakan memahami ayat ini:
               Pertama, Metode Tafwidh: maka serahkanlah hakikat maknanya kepada Allah Swt.
               Kedua, Metode Ta’wil: memahami dengan pendekatan makna bahasa Arab.
               Orang Arab bersyair:

                                  قارهم مدو فيس ريغ نم              قارعلا ىلع رشب ىوتسا دق
               Terjemah Tekstual:
               Bisyr telah bersemayam di atas Iraq, tanpa pedang dan darah yang tertumpah.
                                                               ى
               Namun ada kata lain yang mendekati makna kata  وتسا (bersemayam), seperti kata:
                رهق (menguasai/menaklukkan),  kata ربد (mengatur)  dan kata مكح (memimpin).
               Terjemah Ta’wil:
               Bisyr telah menaklukkan, menguasai dan mengatur Irak, tanpa darah yang tertumpah.
               Jika metode pendekatan makna bahasa ini digunakan, maka makna ayat di atas adalah:
                                     هتئيشمب ربدو هتردقب ملاعلا مكحو ملاعلا شرع ىلع ىلوتسا نمحرلا
               Allah Swt Yang Maha Pengasih menguasai singgasana alam semesta, memimpin alam semesta
               dan mengatur dengan kehendak-Nya.

               Menurut al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani:
                هناحبس لاقو يلعلاب هسعن فصو هناحبس الله نلأ ةنسلا لهأ لوقو قحلا بهذملا وهو حيحص وهف لاع ىوتسا ريسعت اماو

                                                                          تاذلا تاعص نم ةعص يهو نوكرشي امع ىلاعتو

               Adapun kata ىوتسا  (bersemayam) diartikan  sebagai لاع (tinggi),  maka benar. Inilah  mazhab
               yang  benar  dan  pendapat  Ahlussunnah,  karena  sesungguhnya  Allah  Swt  mensifati  diri-Nya

               dengan  kataيلعلا   (Maha  Tinggi)  dan  firman-Nya,  “Maha  Tinggi  Allah  Swt  dari  apa  yang
               mereka persekutukan”. Ini adalah salah satu dari sifat dzat 125 .

               ‘Allah Bersemayam di Atas ‘Arsy’ Menurut al-Qur’an:
               Mereka yang mengatakan bahwa Allah Swt bersemayam di atas ‘Arsy berdalil dengan ayat:
                                                             ْ   َ
                                                  ىَ وَتْسا  ِ ش ْ رَعلا ىلَع ُنَ مْح َّ رلا

               “(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy”. (Qs. Thaha [20]: 5).
                       Sementara ada ayat-ayat lain yang menyebutkan:
                                                                          َ
                                                             َ
                                                                   َ

                                                ِ
                                                  نيِدْهَيَس ي ب َ ر ىلِإ ٌبِهاذ يِنِإ َلاق َ و
                                                         ِ

                       125 Ibid., Juz.XIII, hal.406.
                                                             81
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86