Page 87 - 37 Masalah Populer
P. 87
Ketika membahas tentang Imam Mahdi, dinyatakan pertanyaan tentang hadits Ahad, Imam Ibnu
Taimiah menjawab,
هب لاإ ناميلإا حصي لا يذلا نيدلا لصأ هب ت بثي فيكف داحلاا رابخأ نم اذه نإ
Sesungguhnya ini salah satu dari khabar Ahad, bagaimana mungkin dasar agama ditetapkan
berdasarkan khabar Ahad, padahal dasar agama itu adalah suatu perkara yang keimanan tidah
134
sah kecuali dengan keberadaannya .
‘Allah di Langit’ Berdasarkan Ijma’ Salaf.
Jika ada yang mengatakan bahwa Allah di langit berdasarkan Ijma’. Maka Imam Abdul Qahir al-
Baghdadi menyebutkan dalam kitab al-Farq Bain al-Firaq:
نامز هيلع ىرج ي لاو ناكم هيوحي لا هنا ىلع اوعمجاو
Para ulama telah Ijma’ bahwa Allah Swt itu tidak dapat dibatasi oleh tempat dan tidak berlalu
bagi-Nya zaman (masa) 135 .
‘Allah Bersemayam di Atas ‘Arsy’ Menurut Akal Sehat:
Jika dikatakan Allah Swt bersemayam di atas ‘Arsy. Berarti ada yang di atas, ada yang di bawah,
maka otomatis menetapkan suatu tempat bagi Allah Swt.
Jika dikatakan Allah Swt duduk di atas ‘Arsy. Berarti ada yang lebih besar, atau lebih kecil, atau
sama. Bagaimanakah perbandingan antara Allah Swt dan ‘Arsy?! Subhanallah, Allah Maha Suci
dari sifat-sifat seperti itu.
‘Arsy itu diciptakan, berarti memiliki awal dan akhir. Lalu sebelum ‘Arsy itu ada, di manakah
Allah?
Tidak Boleh Menyerupakan Allah Swt Dengan Makhluk.
Imam ath-Thahawi berkata,
تاعدتبملا رئاسك تسلا تاهجلا هيوحت لا تاودلأاو ءاضعلأاو ناكرلأاو تاياغلاو دودحلا نع ىلاعتو
Allah Swt Maha Suci dari batasan, tujuan akhir, sudut, anggota tubuh dan peralatan. Allah Swt
136
tidak diliputi arah yang enam (kiri, kanan, depan, belakang, atas dan bawah) .
Menyerupakan Allah Swt Dengan Makhluk Adalah Kafir.
Imam an-Nawawi berkata,
احيرص اميسجت مسجي نم رعكي نممف
Maka diantara orang yang dikafirkan adalah orang yang menyatakan Allah Swt memiliki tubuh
secara nyata (menyerupakan dengan makhluk) 137 .
134 Ibnu Taimiah, Minhaj as-Sunnah, juz.IV (Mu’assasah Qurtubah), hal.44.
Imam Abdul Qahir al-Baghdadi, al-Farq Baina al-Firaq, juz.I (Beirut: Dar al-Afaq al-Jadidah, 1977M),
135
hal.321.
136 Imam ath-Thahawi, al-‘Aqidah ath-Thahawiyyah, juz.I, hal.26.
Imam an-Nawawi, al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, Juz.IV, hal.253.
137
87