Page 107 - JALUR REMPAH
P. 107

Produksi Rempah, Pelabuhan dan Jaringan Perniagaan di Nusantara | 93


                 tempat-tempat lain di Semenanjung Malaya yang membawa barang-barang
                 dari wilayah tersebut. Bahkan, kapal datang dari Siam yang membawa barang-
                 barang Cina untuk Makassar. Para pedagang Portugis dan Melayu bekerja sama
                 dalam perdagangan antara Makassar dengan Malaka.

                     Pada abad ke-17 Makassar bangkit sebagai pengekspor pakaian terkemuka
                 di kepulauan. Proses ini diperkuat oleh berhasilnya  Makassar menjadikan
                 dirinya sebagai titik pusat bagi pedagang rempah-rempah bukan Belanda, yang
                 menginginkan berlayar ke Maluku dan oleh penaklukkannya atas pusat-pusat
                 ekspor Sumbawa (1617) serta Selayar. Maluku menjadi pasar yang penting pada
                 tahap awal ekspansi ekspor ini. Produksi pakaian mereka mencapai reputasi
                 istimewa akan tenunannya yang halus dan kuat serta warna-warninya yang
                 cermerlang, terutama pola kotak-kotak yang disenangi oleh kaum muslim.

                     Komoditas lain yang diperdagangkan di Makassar antara lain beras dan
                 kain lokal, lada dari Banjarmasin dan Jambi, serta budak. Komunitas Melayu
                 memiliki andil besar dalam kemajuan pesat perdagangan di Makassar. Armada
                 Melayu bersama Banda dan Jawa, mendominasi perdagangan rempah dari dan
                 ke Makassar. Karena serangan Belanda dan beralihnya kegiatan perdagangan ke
                 pedalaman Jawa di bawah pengaruh Mataram, armada Makassar berkembang
                 menjadi pelaku utama di jalur ini.
                                                  53



                              Pelabuhan dan Jaringan Perdagangan
                                    di Kawasan Barat Nusantara




                     Pelabuhan dan Jaringan Perdagangan terpenting di kawasan barat
                 nusantara adalah Pulau Sumatera dan Jawa. Pulau Sumatera yang berada di
                 bagian barat  Nusantara dan berdekatan dengan Selat  Malaka telah menjadi
                 gerbang atau pintu masuk bagi kapal-kapal asing untuk menuju Nusantara.
                 Mereka datang dengan tujuan melakukan transaksi perniagaan barang-barang
                 hasil bumi Nusantara seperti pala, cengkeh, lada, kayumanis, dan berbagai jenis
                 komoditas utama lainnya yang laku di pasaran. Datang dari negeri-negeri yang



                       53  Pedagang Bugis pun mulai terlibat dalam perdagangan di kota pelabuhan Makassar. Untuk
                 hal ini lihat, Christian Pelras. Manusia Bugis. Jakarta: Forum Jakarta-Paris, 2006, hlm. 163
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112