Page 112 - JALUR REMPAH
P. 112

98 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI


               timur maupun Jawa yang terbentuk seiring berkembangnya jalur rempah yang
               telah berjalan sejak lama. Jalur lada bukan hanya menghubungkan Jambi dengan
               Semenanjung Malaya dan kawasan Indo Cina,  tetapi juga menghubungkan
               Jambi dengan kota-kota dagang utama di Jawa seperti Jepara, Lasem dan kota-
               kota di sekitar pantai utara Jawa dan Jawa Timur seperti Gresik dan Jaratan.
               Di Jepara misalnya, lada Jambi ditukar dengan sutra, porselin, dan belanga
               besi dari Cina. Pertukaran barang dagangan ini berlangsung di sepanjang abad
               ke-15 dan abad ke-16. Perdagangan  lada juga terjadi antara  Jepara dengan
               Palembang dan Indragiri. Kapal-kapal dari Semenanjung Malaya dan Patani
               (Thailand) yang mengangkut lada dari Jambi ini disebutkan menjadi bagian
               dalam jejaring perniagaan lada Sumatera dengan Jepara. Posisi penting lada
               dalam dunia perdagangan sebagai komoditas utama yang diperjualbelikan
               kemudian menjadikan barang dagangan ini ditetapkan sebagai standar mediun
               dalam perniagaan pada tahun 1603. 59

                   Lada sebagai komoditas ekspor utama ternyata menarik bagi  saudagar-
               saudagar datang ke Jambi untuk melakukan pertukaran dan perniagaan. Kapal-
               kapal asing sepanjang tahun berlayar menuju Jambi, Pasai, Pidie, Palembang,
               Lampung, dan kota-kota di sepanjang pesisir barat Sumatera (Barus,  Tiku,
               Pariaman),  juga  Banten  dan  Sunda  Kalapa  untuk melakukan  pertukaran
               lada dengan berbagai komoditas penting. Pasai misalnya menghasilkan lada
               sebanyak 8-10 ribu bahar per tahun. Saat panen jumlah lada bisa mencapai
               15 ribu  bahar.  Pesisir barat Sumatera juga melakukan ekspor  lada beserta
                             60
               emas, kelembak, kapur Barus, kemenyan, sutra, damar, madu, bahan makanan.
               Barang-barang tersebut diekspor ke  Malaka atau pedagang  Gujarat datang
               langsung ke pusat produksi lalu menjualnya kembali di negerinya. Sementara
               itu, sesudah abad ke-9 misalnya, kapal-kapal Cina hanya sampai pesisir barat
               India karena barang-barang yang dibutuhkan dalam perdagangan selalu
               tersedia di wilayah ini. Tempat lain di sekitar pantai timur Sumatera seperti
               Bangka juga mengekspor barang-barang yang dihasilkannya berupa bahan
               makanan, hasil hutan, katun, dan besi. 61

                   Lada  telah  menempatkan  Jambi  sebagai  pusat  perniagaan  penting  di



                     59  Lihat Lapian. Ibid. Pelayaran dan Perniagaan, hlm 50-51.
                     60  Lihat Meilink-Roelofsz, Asian Trade and European Influence, hlm 89.
                     61  Lihat Lapian. Ibid. Pelayaran dan Perniagaan, hlm 85.
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117