Page 190 - JALUR REMPAH
P. 190
176 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI
Orang Laut Di Wilayah Jambi
Jambi yang dikelilingi banyak sungai dan terhubung dengan laut menjadikan
penduduknya mengembangkan suatu kehidupan yang bergantung pada sungai
ataupun perairan. Sungai-sungai yang bercabang di sepanjang Batang Hari
menjadi penting dan merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dalam
keseharian penduduk. Aktivitas pelayaran dan perniagaan yang berlangsung di
sepanjang aliran sungai dan laut turut berpengaruh pada kegiatan penduduk.
Dalam sastra misalnya berkembang tradisi lisan yang berakar pada folklor atau
cerita-cerita rakyat yang mengambil tema tentang sungai dan masyarakat yang
hidup di sekitarnya. Di bidang arsitektur juga berkembang suatu desain tempat
tinggal yang berakar pada tradisi masyarakat sungai yakni bentuk rumah
panggung yang tegak berdiri di atas perairan atau aliran sungai. Hubungan
penduduk dengan alam sekitarnya seperti tercermin pada tradisi lisan dan
bangunan tempat tinggal mereka sesungguhnya memperlihatkan suatu
interaksi antara manusia dengan lingkungan sekitar tempat mereka tinggal.
Hal itu dapat diamati pada orang laut yang hidup dan melakukan aktivitas
kesehariannya di sekitar sungai dan laut. Mereka lah bagian dari orang laut
yang hidup dan tersebar di berbagai wilayah di Nusantara, termasuk di Jambi
dan pesisir timur Sumatera.
Jalur pelayaran dan perniagaan yang ramai di sepanjang pesisir timur
Sumatera antara Selat Malaka dengan Laut Jawa yang berlangsung sejak awal
Masehi setidaknya berpengaruh terhadap pembentukan masyarakat yang
berada di sepanjang lintasan itu. Orang laut dalam hal ini menjadi bagian
dari suatu kehidupan masyaralat sungai atau pesisir selama puluhan tahun.
Aktivitas pelayaran dan perniagaan di sepanjang Batang Hari dengan anak-
anak sungainya yang bermuara ke laut lepas telah mendorong terbentuknya
suatu pemukiman penduduk di atas air. Temuan berbagai benda arkeologis
dari berbagai periode di sepanjang aliran Batang Hari dan juga di pesisir timur
Sumatera menunjukkan adanya suatu kehidupan di masa lampau di sekitar
aliran sungai tersebut. Laut atau sungai selain sebagai sumber kehidupan,
wilayah ini juga tempat tumbuhnya suatu peradaban bagi orang laut.
58
58 Lihat Retno Purwanti. “Karangberahi Dalam Struktur Perekonomian Kerajaan Sriwijaya,” dalam
Kumpulan Pertemuan Ilmiah Arkeologi X, 26-30 September 2005; lihat pula Budi Wiyana. “Perdagangan
di Pantai Timur Sumatra Bagian Selatan Berdasarkan Temuan Manik-manik,” dalam Kumpulan
Pertemuan Ilmiah Arkeologi X, 26-30 September 2005; lihat pula laporan survei arkeologi Jambi yang