Page 193 - JALUR REMPAH
P. 193
Terbentuknya Komunitas Pesisir dalam Perniagaan Rempah | 179
antarbangsa sejak awal Masehi. Kapal-kapal asal Cina termasuk pelaku penting
dalam jalur pelayaran dan perniagaan di Nusantara. Hubungan masyarakat
Tionghoa dengan masyarakat Jambi di masa lalu terjadi karena interaksi
kedua bangsa ini di bidang perniagaan. Benda-benda arkeologis dalam bentuk
keramik yang kini tersimpan dalam ruang-ruang pamer Museum Siginjai di
Jambi memperlihatkan bahwa hubungan dengan Cina telah berlangsung sejak
lama. Di berbagai kota di Nusantara, termasuk pula Jambi, orang Tionghoa
yang datang ke Jambi dan kemudian membangun komunitasnya sendiri serta
tinggal dalam suatu lokasi yang dikenal sebagai “Kampung Pecinan”. Kampung
peCinan dapat ditemukan di berbagai kota di Nusantara, terutama tak jauh
atau berada di sekitar wilayah pesisir, di mana perniagaan menjadi aktivitas
utama perekonomian di wilayah itu. Lokasi pemukiman komunitas Tionghoa
ini berada di sekitar atau tak jauh dari kawasan pelabuhan yang menjadi
sentra aktivitas perniagaan. Dari segi arsitektur, desain rumah tinggal di
kawasan peCinan atau pemukiman komunitas Tionghoa ini tercermin dalam
rumah-rumah mereka yang berornamen naga disertai berbagai ukiran-ukiran
berbentuk barongsai yang melekat pada tempat tinggal mereka. Di sekitar
kawasan peCinan itu juga biasanya dibangun sebuah klenteng sebagai tempat
peribadatan bagi komunitas Tionghoa. Sisa-sisa klenteng yang dibangun sejak
berabad-abad lalu di berbagai wilayah di Nusantara sebagian masih berdiri
megah dan dapat dilihat kemegahan arsitekturnya. 63
Di kawasan peCinan itulah komunitas Tionghoa tinggal dan membangun
perniagaannya serta membentuk jaringan perdagangannya dengan bangsa-
bangsa lain. Di wilayah Jambi, masyarakat Tionghoa berprofesi sebagai
pedagang perantara dalam perdagangan lada atau hasil bumi lainnya, dan
menjalin kontak dengan saudagar-saudagar bumiputera untuk bertransaksi
berbagai komoditas utama hasil kehutanan dan pertanian. Saat ini, jejak-
jejak pemukiman masyarakat Tionghoa di Jambi masih terlihat dari berbagai
bangunan yang berada di sekitar Kota Seberang Jambi yang letaknya di tepi
aliran Batang Hari. Kota Seberang ini sekarang telah berkembang pesat dan
63 Tentang sejarah dan fungsi klenteng-klenteng, terutama yang didirikan di Jakarta sejak abad
ke-17, lihat Ch. Salmon dan D. Lombard. Klenteng-klenteng Masyarakat Tionghoa di Jakarta. Jakarta:
Yayasan Cipta Loka Caraka, 1985; Di Desa Dasun, Lasem, Jawa Tengah, Klenteng Tjoe An Kiong yang
diperkirakan dibangun pada abad ke-15 hingga kini masih kokoh berdiri dan aktif digunakan untuk
berbagai kegiatan peribadatan masyarakat Tionghoa. Posisi klenteng ini menghadap ke arah sungai yang
letaknya tak jauh dari klenteng ini.