Page 197 - JALUR REMPAH
P. 197
Terbentuknya Komunitas Pesisir dalam Perniagaan Rempah | 183
mampu mengembalikan sejumlah pinjamannya karena kemalangan, maka ia
harus memberikan istri dan anaknya sebagai jaminan sampai seluruh utangnya
lunas kecuali jika kapalnya karam. Dalam hal ini pemilik modal kehilangan
uang yang dipinjamkannya. 71
Keragaman penduduk Jambi yang diuraikan sebagian dan secara historis
mempunyai kisah yang panjang dengan segala asal-muasal, keunikan dan
kebudayaan masing-masing masyarakat di dalamnya telah menjadikan sungai
sebagai bagian penting kehidupan mereka selama berabad-abad, bahkan
hingga kini. Jejak-jejak sejarah mereka di masa lalu masih bisa dilacak melalui
berbagai temuan-temuan penting di bidang arkeologis yang kini tersimpan
di museum berupa serpihan-serpihan keramik, patung, uang, perahu kuno,
bekas-bekas hunian mereka di sekitar sungai, juga buah tangan mereka
berupa tenunan, pahatan, dan benda-benda seni lainnya. Jejak-jejak itulah
sebagai penanda sekaligus dijalin menjadi suatu kisah bahwa di masa lampau
ada kehidupan dan peradaban yang aktif dan berlangsung di wilayah Jambi.
Aktivitas dan kehidupan mereka juga disampaikan dari generasi ke generasi
secara lisan melalui berbagai folkor atau cerita rakyat yang berpusat pada
masyarakat sungai sebagai tema utama kisah-kisah tentang masyarakat Jambi.
Masyarakat Pantai Utara Jawa
Bagi sebuah pulau, tentulah peran kawasan pantai sangat penting sebagai
titik penghubung (connecting point) antara masyarakat setempat dan hinterland
dengan dunia luar atau foreland. Peran ini sungguh sangat penting apalagi
ketika teknologi informasi dan dan komunikasi serta transportasi belum bisa
memanfaatkan ruang udara. Artinya kontak, komunikasi, dan pertukaran
(exchange) yang dilakukan masyarakat pulau dengan dunia luar pada zaman
pramodern masih semuanya dilakukan dengan melalui laut. Dalam konteks
inilah daerah pantai, khususnya pelabuhan menjadi titik perjumpaan atau
meeting point antara hinterland dan foreland. Oleh sebab itu bisa dipahami
72
71 Lihat Lapian. Op.cit. Pelayaran dan Perniagaan, hlm 62-63; lihat pula Guillot. Op.cit. Banten,
hlm 185, 236.
72 Peter Reeves dan kawan-kawan kota pelabuhan sebagai: “a city whose main economic base