Page 189 - JALUR REMPAH
P. 189
Terbentuknya Komunitas Pesisir dalam Perniagaan Rempah | 175
pada bagian terdahulu, berpengaruh pula pada terbentuknya suatu masyarakat
sungai sekaligus mendorong berkembangnya wilayah pesisir sebagai pusat
aktivitas atau perkotaan baru. Pesisir dalam perkembangannya menjadi titik
57
pertemuan berbagai orang dan bangsa untuk saling berinteraksi, menjadi
tempat persinggahan bagi kapal-kapal yang sedang berniaga, atau sebagai
tempat bongkar-muat berbagai komoditas dari berbagai kapal dan tempat.
Wilayah pesisir juga menjadi lokasi bagi transaksi perniagaan atau sebagai
tempat tinggal masyarakat setempat atau bangsa lain. Posisi geografi Jambi
diuntungkan terutama karena letaknya yang berada di lintasan kapal-kapal
dari utara yakni Selat Malaka menuju Banten dan wilayah lain di Jawa atau
sebaliknya. Kerajaan Sriwijaya pada masa kejayaannya yang menguasai
perairan bagian timur Nusantara hingga Semenanjung Malaya juga memberi
peluang bagi Jambi untuk berperan dalam pelayaran dan perniagaan di
sepanjang pesisir timur Sumatera. Hubungan atau kontak antara Jambi dengan
Cina juga dijalin, dan hubungan ini menjadikan pula jalur pelayaran di bagian
timur Sumatera menjadi ramai. Sumber Cina mencatat bahwa setidaknya telah
terjadi kontak atau pengiriman utusan dari Jambi ke daratan Cina pada sekitar
tahun 1079, 1082 dan 1088. Hal itu menunjukkan bahwa pada abad ke-11
hubungan keduanya dapat dikatakan berlangsung lancar.
Penduduk Jambi yang beraneka suku dan latar belakang, sejak lama hidup
berdampingan dalam suatu ruang bersama sepanjang aliran Batang Hari.
Masing-masing memegang teguh dan mengembangkan kebudayaan serta
adat-istiadatnya dengan segala keunikannya. Mereka terdiri dari antara lain
masyarakat Melayu yang menjadi mayoritas penduduk Jambi hingga kini,
berbagai suku bangsa baik yang tinggal dan menetap di wilayah pedalaman
dan hutan, maupun masyarakat yang karena dihubungkan dengan perniagaan
ataupun pelayaran di masa lampau seperti masyarakat Tionghoa dan Arab
seluruhnya tinggal di berbagai wilayah di Jambi. Sungai menjadi bagian
penting dari kehidupan dan peradaban mereka selama berabad-abad. Beberapa
komunitas atau masyarakat yang menempati posisi penting dalam struktur
masyarakat Jambi, di antara masyarakat Melayu yang menghuni sebagian besar
wilayah Jambi, dan terutama dalam kaitannya dengan masyarakat sungai dan
kehidupan maritim di dalamnya diuraikan secara ringkas berikut ini.
57 Lihat John N. Miksic. “Traditional Sumatran Trade,” Bulletin de l’Ecole français d’Extrême-
Orient, Tome 74, 1985, hlm 437.