Page 187 - JALUR REMPAH
P. 187
Terbentuknya Komunitas Pesisir dalam Perniagaan Rempah | 173
masyarakat Jambi yakni menjadikan sungai dan perairan sebagai bagian
penting aktivitas penduduk selama berabad-abad, baik dalam hal perniagaan
maupun keagamaan. Temuan berbagai benda-benda berharga hasil penggalian
arkeologis berupa keramik, patung, ataupun sisa-sisa perahu kuno di sepanjang
aliran Batang Hari yang sebagian disimpan di berbagai museum baik di Jambi
maupun tempat lain sesungguhnya suatu petunjuk bahwa wilayah aliran Batang
Hari telah menjadi pusat peradaban di masa lalu. Di dalamnya berkembang
suatu kehidupan masyarakat yang menempatkan sungai sebagai prasarana
aktivitas utama dan penting bagi kelangsungan hidup mereka. Sungai-sungai
yang bercabang di wilayah Jambi membelah dan menghubungkan satu wilayah
dengan wilayah lainnya, dan memungkinkan penduduk menjalin kontak serta
terhubung satu sama lain. Sungai juga menjadi penghubung antara Jambi
dengan dunia luar sehingga terbuka luas masuknya bangsa-bangsa lain dan
menjadikan Jambi sebagai wilayah yang terbuka. Hal itu tersirat pula dalam
kisah-kisah rakyat yang cukup populer di kalangan masyarakat tentang arti
penting sungai dan hubungan antara masyarakat Jambi dengan dunia luar
mereka.
Satu cerita rakyat yang dikenal dalam masyarakat Jambi terkait hubungan
antara perairan dan aktivitas sosial adalah kisah tentang Batang Hari. Kisah ini
berjudul “Asal Mula Nama Sungai Batang Hari” yang menceritakan tentang
56
pencarian masyarakat Jambi mengenai calon raja yang akan memimpin
Jambi pada suatu masa. Dalam kisah itu disebutkan bahwa calon raja baru
dianggap terpilih jika ia mampu melewati tahapan-tahapan ujian dan beberapa
persyaratan lainnya. Oleh sebab itu dimulailah pemilihan untuk menentukan
calon raja Jambi. Beberapa tokoh masyarakat atau adat pun mengikuti seleksi
calon raja itu, tetapi semuanya mengalami kegagalan karena beratnya ujian.
Adapun tahapan ujian yang harus dilalui oleh para calon raja yaitu lolos dari
api yang dibakar berkobar-kobar, direndam dalam sungai selama tiga hari,
dan digiling dengan kilang besi yang besar. Calon-calon asal Jambi gagal,
kemudian pencarian calon raja baru diarahkan ke luar Jambi yakni hingga ke
India bagian selatan atau “Negeri Keling”, demikian negeri itu disebut dalam
56 Lihat Kaslani. Cerita Rakyat dari Jambi, Volume 2. Jakarta: Grasindo, 1997, dalam pranala
https://books.google.co.id/books?id=cRxVaY59occC&printsec=frontcover&dq=Cerita+Rakyat+dari+
jambi+2&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiusIDgg5_WAhWFs48KHfIVBXEQ6AEIJTAA#v=onepage&q=
Cerita% 20Rakyat%20dari%20jambi%202&f= false diakses 12 September 2017, 1.41 pm