Page 231 - JALUR REMPAH
P. 231

Dinamika Masyarakat Jalur Rempah | 217


                 dipercaya oleh orang kaya.
                                          27
                     Namun, syahbandar yang diperankan oleh orang-orang Jawa itu berjalan
                 kurang maksimal, tidak diketahui apa permasalahannya, kemungkinan karena
                 tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat Banda. Peran syahbandar orang
                 Jawa itu tetap dipengaruhi oleh peranan orang kaya. Setiap kehadiran pedagang-
                 pedagang asing di pelabuhan Banda bernegosiasi dengan syahbandar/orang
                 kaya untuk kepentingan seluruh komunitas Banda  yang memproduksi pala
                 dan fuli.

                     Sebagai contoh, dapat diperbandingkan dengan  pelabuhan  Malaka, elit
                 saudagar yang menetap di  pelabuhan mempunyai jaringan dengan kepala
                 kampung di hulu atau elit politik tradisional lainnya, untuk mengizinkan mereka
                 mengontrol atas mengalirnya produksi lokal masuk ke  pasar perdagangan
                 internasional. Di Kepulauan Banda, orang kaya tidak mempunyai pesaing lokal
                 seperti yang diperumpamakan di bandar Malaka. Posisi orang kaya di Banda
                 hanya berfungsi sebagai aristokrasi. Mereka menetap di pesisir melakukan
                 negosiasi untuk perniagaan dengan pedagang-pedagang asing. Saudagar asing
                 itu tidak bisa mematahkan dan menantang monopoli orang kaya atas akses
                 produksi pala.
                               28
                     Kekuasaan syahbandar/orang kaya Banda terletak pada kapasitas mereka
                 untuk mewakili kepentingan masyarakat  desa kolektif perkebunan, yang
                 mereka peroleh dari pengaruh dan popularitas daripada pemaksaan. Orang
                 kaya yang menetap di pelabuhan mempunyai keistimewaan sebagai saudagar,
                 yang mendistribusikan barang dagangan yang berasal dari kekayaan orang-
                 orang desa, hasil seluruh perdagangan dikembalikan ke komunitas produksi
                 agar dapat memproduksi pala dan fuli kembali.

                     Pada awalnya  pedagang-pedagang asing itu berupaya untuk menyuap
                 penguasa lokal, atau bersekutu dengan kelompok lokal lainnya, atau memaksa
                 mereka dengan kekuatan, tetapi elit saudagar Banda dan komunitas lokal yang
                 memproduksi pala  bersatu, mereka bekerjasama saling menguntungkan.
                                                                                           29

                    27  Pedagang Jawa yang menjadi syahbandar sebelumnya adalah saudagar yang membawa beras,
                 pakaian dari Gujarat ke Pelabuhan Naira. Untuk hal ini lihat. Hall. Op.cit. A History of Early Southeast
                 Asia…, hlm. 316.
                    28  Villiers. Op.cit., “Trade and Society in The Banda Islands…,” hlm. 729.
                    29  Hall. Op.cit. A History of Early Southeast Asia…, hlm. 318.
   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236