Page 226 - JALUR REMPAH
P. 226

212 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI


                   Pulau  Banda Besar berbentuk mirip bulan sabit. Rumah penduduk
               mengitari sabuk sabit tersebut, Gunung Api tampak jelas dari Pulau Banda
               Besar, sosok Gunung Api tampak seperti penjaga Kepulauan Banda. Penduduk
               di  sekitar  pelabuhan sebagai  nelayan  yang  memperoleh  nafkah  hidup  dari
               menangkap ikan.

                   Sejak abad ke-15 di pesisir Pulau Banda Besar dan Naira telah menghuni
               penduduk lain dari luar yakni Jawa, Bugis, dan Buton yang mendapatkan nafkah
               sebagai nelayan penangkap ikan. Bagi nelayan, laut merupakan nafkah hidup
               sehari-hari bagi keluarga. Untuk itu, laut mereka asumsikan sebagai halaman
               rumah yang harus teratur dan bersih. Dengan tujuan  ikan dapat diperoleh
               secara berkesinambungan sesuai dengan musim angin. Selama ratusan tahun
               silam penangkapan jenis  ikan oleh nelayan  Kepulauan Banda tergantung
               musim angin dan lokasi penangkapan ikan.

                   Jenis ikan tale atau ikan layang penangkapannya pada musim timur (Juni-
               September) dengan lokasi sebelah barat Pulau Gunung Api, Pulau Banda Neira
               dan Karaka. Sementara itu, untuk musim angin Barat (Desember-Maret) ikan
               layang  bisa  ditangkap  di  wilayah  timur  Pulau  Pisang,  sebelah  timur  Pulau
               Banda Naira dan bagian tenggara Pulau Banda Besar.

                   Penangkapan  ikan cakalang (munggai) dan  ikan mandidihilang pada
               musim angin barat dan angin timur bisa ditangkap di lokasi perairan yang
               sama yakni sebelah selatan dan timur Pulau Banda Besar, dan sebelah barat
               Pulau  Gunung Api. Selain itu, jenis  ikan matopef, nakongnak, dan makai
               dapat diperoleh pada musim angin timur (Juni-September) dengan wilayah
               penangkapan di perairan teluk-teluk curam Pulau Banda Neira, Pulau Gunung
               Api dan Pulau Banda Besar. Sementara itu, untuk penangkapan jenis ikan sarui
               dapat ditangkap di wilayah perairan sebelah utara Pulau Neira dan sebelah
               barat Pulau Gunung Api pada musim angin timur.
                                                               18
                   Pada abad ke-14 penduduk nelayan yang tinggal di pesisir Pulau Banda
               Besar dan Naira menggunakan jenis perahu tonda dan bubu untuk menangkap
               ikan. Jenis perahu itu memiliki tonase sekitar satu ton, jenis perahu yang bisa


                   18  Para nelayan Kepulauan Banda mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang jenis ikan
               yang berkumpul di tempat dan waktu tertentu. Untuk hal ini lihat. Suhardi Djoko MR. Kepulauan Banda
               dan Masyarakatnya. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1999/2001, hlm. 14-15.
   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231