Page 222 - JALUR REMPAH
P. 222

208 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI


                   siap dikapalkan. Sebuah pohon yang baik menghasilkan 600 buah pala per
                   tahun, atau kurang lebih 8 pon beratnya. Buah pala tidak mengenal musim.
                   Bunga serta buahnya yang telah masak sering dapat terlihat bergantungan
                   pada dahan yang sama. Secara keseluruhan tidak banyak pohon yang lebih
                   indah baik dalam bentuk, kerimbunan daun, bunga dan buahnya, daripada
                   pohon pala yang sehat.”
                                        7

                   Tanaman pala ditemukan pula di Ambon dan Ternate, akan tetapi tidak
               dalam jumlah besar, seperti yang tumbuh di Kepulauan Banda. Hal yang sama
               pohon  cengkeh ditemukan pula di Banda, akan tetapi dalam jumlah kecil
               hanya sekitar tiga persen dari seluruh tanaman di Kepulauan Banda. Berbeda
               dengan Ternate, Tidore, Moti, Makian, Bacan dan Ambon tanaman cengkeh
               berlimpah di pulau rempah-rempah itu.  Namun, tanaman cengkeh, syzjgium
                                                      8
               aromaticum, yang melimpah di  Ternate, pada abad ke-15 dan ke-16 ketika
               panen sebagian kecil dibeli oleh saudagar Banda dan kemudian dijual kepada
               pedagang-pedagang India, Portugis dan Arab.
                                                           9
                   Puting cengkeh sebagaimana pala tidak hanya membawa keuntungan dan
               kemakmuran bagi penduduk di kepulauan  Maluku, akan tetapi membawa
               duka  nestapa  dengan  peperangan  berkepanjangan.  Kepulauan  Ambon  dan
               Uliase menjadi penting karena sejak paruh abad ke-17 oleh VOC dijadikan
               wilayah monopoli, produksi cengkeh dipindahkan dari Maluku Utara. Sejak
               itu, kepulauan Ambon dan Uliase menjadi satu-satunya produsen cengkeh bagi
               Belanda, sedangkan wilayah asli cengkeh di Maliku Utara menjadi larangan
               produksi cengkeh.
                                 10

                   Sementara itu, budidaya pala merupakan menata tanaman-tanaman pala
               agar mendapatkan ruang untuk tumbuh dan memperoleh makanan yang baik
               dari tanah. Juga, secara teratur rumput dan ilalang di bawah sekeliling pohon
               pala perlu dibersihkan. Dalam menjalankan budidaya pala, setiap hari keluarga
               dari pemilik kebun pala, biasanya perempuan (istri atau anaknya) berkeliling
               untuk memungut buah pala yang jatuh ke tanah. Budidaya pala sudah dimulai

                   7  Hanna. Ibid., hlm. 5-6.
                   8  Jack Turner seorang ahli antropologi botani menegaskan bahwa pada abad ke-16 baru ditemukan
               tempat asal tanaman cengkeh di Kepulauan Maluku.
                   9  Villier. Op.cit. “Trade and Society in The Banda Islands…,” hlm. 723-750.
                   10  Perpindahan produksi cengkeh dari Maluku Utara ke Maluku Tengah itu berlangsung melalui
               suatu peperangan yang cukup lama, berselang-seling masa damai sepanjang 50 tahun, dari 1600-1850.
               Untuk hal ini lihat. Leirissa et.al. Op.cit. Sejarah Kebudayaan Maluku, hlm. 68.
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227