Page 228 - JALUR REMPAH
P. 228
214 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI
dari berbagai bangsa itu berkumpul. Pada gilirannya jalur itu menimbulkan
perdagangan lokal yang makin sibuk dan memberikan pasokan kepada
pelabuhan-pelabuhan itu, dengan bahan makanan, bahan bangunan, dan
barang-barang dagangan lokal. Sebagian besar dari arus pengiriman ini
dilakukan dengan kole-kole atau lepa-lepa milik orang-orang Seram, Kei,
20
21
dan Aru. Mereka membawa sagu, sayuran, ikan asin, hewan, tuak, garam, dan
gula untuk memberi makan kepada orang-orang di daerah pelabuhan dan
perdagangan hasil bumi, membawa barang-barang logam, keramik dan tekstil
dari distributor kepada konsumen, mengumpulkan barang-barang ekspor dan
mendistribusi barang-barang impor.
Demikian pula, saudagar pesisir utara Jawa dan Melayu ramai mendatangi
pelabuhan Banda. Mereka datang tidak hanya membawa barang dagangan
produk negerinya saja, akan tetapi barang-barang dari negeri lain ada dalam
kargo kapal mereka. Misalkan, pedagang Jawa selain membawa beras, mereka
juga membawa tekstil produksi Gujarat. Hal yang sama dengan orang-orang
Melayu dari Sumatera, mereka tidak hanya membawa lada hasil bumi di sana,
tetapi juga keramik dari Cina dan lain-lain. Juga, saudagar Arab membawa
karpet Persia, kain katun Gujarat dan buah kurma.
22
Pedagang dari pesisir utara Jawa, Melayu, India dan Arab pada abad ke-
15 dan ke-16 datang ke kepulauan Banda hampir setiap tahun. Kecuali orang-
orang Jawa dan Sumatra yang mempunyai jaringan penyaluran pala dan fuli.
Pada umumnya mereka singgah di pelabuhan Banda hanya beberapa minggu,
setelah mereka mendapatkan hasil bumi orang Banda mereka kembali berlayar.
Para pedagang itu, selama singgah di Kepulauan Banda mempunyai
kebebasan untuk tinggal di Naira atau di Banda Besar. Biasanya rumah-
rumah penduduk dipergunakan untuk tempat tinggal sementara untuk tamu
saudagar dan nakhoda. Apabila pedagang itu tidak datang pada musim panen,
maka ada kemungkinan mereka akan tinggal lama di Banda. Perlu waktu
untuk mengumpulkan pala dari berbagai kebun penduduk. Apabila mereka
20 Perahu kecil untuk jarak dekat, biduk, perahu lesung.
21 Sejenis perahu untuk jarak yang tak terlalu jauh, memuat sekitar belasan awak atau
penumpang, tidak bercadik.
22 Meilink-Roelofsz. Op.cit. Asian Trade and European Influence, hlm. 93; Pires. Op.cit. Suma
Oriental, hlm. 207.